Wednesday, March 01, 2006

Merbabu-Merapi 16-19 Juli 2005 Episode ilalang oh ilalang !

From: "ariesnawaty" Date: Thu Jul 28, 2005 12:53 am Subject: Merbabu-Merapi 16-19 Juli 2005 Episode ilalang oh ilalang !
ariesnawaty Offline Send Email
Prends,
Ini sebagian catatan. Minggu lalu, kami berlima [saya, Ika, Joe,
Haris
dan
Age] Je Je eS ke Merbabu-Merapi. Cuaca disana ceraaaaaaaaahh sekali.
Sampe
gosong gara-gara lupa diangkaat :) Merbabu yg penuh dengan savana,
Merapi
yg statusnya waspada, ternyata aman-aman aja. Sebagian foto, bisa
dilihat di
:
http://photos.yahoo.com/ariesnawaty
Thanks for Jenny dan Irfan yang memantau terus via sms. Juga beberapa
teman
yang tidak mau disebutkan namanya disini :)
"Jangan perdulikan saya!" teriak Age.
Nadanya keras. Naik beberapa oktaf. Ia duduk di pintu tenda. Menghadap
keluar. Kepada kegelapan malam. Salah satu tangannya sibuk memegang
panci
dan menggoreng nasi. Ika menarik nafas panjang. Wong barusan cuma
tanya,
entar doi mau tidur dimana?
Dalam gelap, aku sih bisa membayangkan. Betapa porak porandanya isi
tenda
kami. Keril-keril besar tertumpuk di belakang. Ika sebentar lagi
bakal
tertidur. Terduduk di ujung, sambil melipat tangannya. Tanpa
sleeping
bag.
Hanya sempat memakai jaket dan sarung tangan tebal pinjaman milik
Haris.
Dan Haris? Huuuaaaa. Ada di sebelah Ika. Jangan ditanya. Sudah
mendengkur
sejak tadi. Badannya yang ehm....ehm... .. bak beruang madu, menguasai
hingga hampir 2/3 volume tenda. *gubraaaaakkkk!!!! Ampuuuuun Ki Haris!
*
Disamping Haris ada Joe, berjaket merah, yang badannya terlipat dengan
posisi yang aneh. Kerilku malah nyangkut dikepalanya. Tidak sempat
mengeluarkan sleeping bag pula.
Sedang aku? aku? Setelah menelan obat. Terhimpit antara Joe dan
dinding
tenda. memaksakan diri untuk tidur dengan kepala serasa berputar-
putar.
*pusing maksudnya!*
Malam itu sudah larut. Kami sudah kelelahan. Meleset jauh dari
rencana.
Seharusnya sudah dari tadi kami tiba di puncak dan ngecamp disana.
Jadi,
begitu menemukan tempat datar kami mendirikan tenda. Diantara ilalang
dan
deru angin yang begitu kencangnya. Berikut kilat yang menyambar di
kejauhan. Hanya satu tenda yang sempat kami pasang.
Dan udara begitu dingin. Kami hanya ingin segera masuk ke dalam
tenda.
Bergegas makan dan kemudian tidur.
What a night!
[sebelum melangkah terlalu jauh, lebih baik saya jelaskan saja
disini,
Age
ini memang insomnia. Susah tidur. Selelah apapun. Malam itu ia
menyalurkan
hobinya dengan memasak nasi. Membuat nasi goreng. Menggoreng telur.
Meracik
sambal kecap dan akhirnya membuat pudding coklat sebagai penutup. Jam
2
subuh *sahur kali yaaa?* kami dibangunkan dengan paksa untuk mencicipi
makanan]
Kyaaaaaaaaa!
"Boleh nambah nggak?" Haris menjilat ujung bibirnya. Piring sudah
kosong.
Suapan terakhir sudah ditelan. Age, menatap dengan gemas. Lha?
maksudnya sih
makan nasi goreng secara estafet. Ini ??? Yang laen kan jadi nggak
kebagian!!! *tersedu-sedu*
Apa yang terjadi dengan Haris? Apa yang terjadi dengan Age?
Besooook. Besok deeee lanjutannya.

No comments:

 
;