Wednesday, February 25, 2009

mpus 'cupu'

masih inget KOKO kan? Nah, bulan ini kucing jantan yang super manja ini umurnya genap satu tahun lho.

Masih hobi miau-miau sambil menggigit lembut tumit kaki saya jika ada yang ingin ia sampaikan. contoh :
  1. saya pengen digendong
  2. saya lapar mau makan
  3. saya pamit mau maen ke halaman belakang
  4. saya mau curhat

Hmmm yang terakhir ini agak sulit. Soalnya kalau saya tanya dengan bahasa manusia, jawabannya sudah tentu hanya meow-meow manja.

Bicara soal cari perhatian. Ada satu lagi kebiasaannya yang kalau diperhatikan, lucu juga sih.

Begini ceritanya.

tiap pagi biasanya saya membuka pintu pagar dan mengantar suami yang akan pergi ke kantor. rupanya, para asisten kecil saya ini turut berhamburan keluar rumah. Ceritanya sih, nganter with styleeeee......

Ada yang sibuk mandi kucing, ada yang sedang maen petak umpet, ada yang melompat ingin menangkap belalang dan -ini yang paling spesial- ada yang sedang makan rumput. hahaha...

Nah, kalau si KOKO, pasti lagi nongkrong di tembok pagar dan  jalan mondar-mandir diatasnya.

Dan begitu saya menutup pintu pagar, Hap! Kaki depannya pasti mencolek-colek rambut saya.

hwaduuuuuh!!! dasar mpus iseng!

lalu, kenapa namanya jadi mpus Cupu? nah, itu ada kisahnya lagi.

Begini. Di komplek kami, ada kucing garong yang badannya super kekar, bermata garang, dan berbulu belang hitam putih. Sebenarnya yang diincarnya di rumah ini hanya mpus Kiki seorang.. eh.. seekor ding. Kiki memang kucing cewek yang manis.

Entah kenapa, hari itu mood-nya lagi nggak bagus. Mau ngapelin Kiki, kok malah Koko yang nongol.


Kontan Koko dikejar dan ditampolnya.

Koko yang malang. Dia menciut ketakutan dan lari ke dalam rumah meminta pertolongan. dan siapa lagi yang dicari kalau bukan saya. Yang maju.membawa sapu dan meng-hus-hus kucing garong itu.

Ah.. dasar..

Kucing cowok kok cupu sekali sih, mpus!

serpong, 25 februari 2009, 13.05 wib (foto diatas adalah foto KIKI dan KOKO, Kiki yang berhidung pink, sedang Koko yang berhidung hitam..tam..tammm)

saya masih sebel sama si pencuri helm itu

"helm saya hilang, hany" katanya ketika saya membuka pintu pagar untuknya.

"diambil orang?" tebak saya. Kalo dia lupa meletakkan helm, saya sih nggak perlu kaget lagi

"iya"
"dimana?"
"di mesjid"
"di daerah mana?"
"di deket ambasador"

hmmmm.. ya sudah. Di rumah masih ada helm cadangan. Tapi saya ngeri membayangkan ia harus menempuh jalan sejauh itu menuju rumah.

TANPA HELM !

Saya menyumpahi orang yang mencuri helmnya.

"Tapi saya nggak mau mendoakan yang buruk untuknya" katanya sambil mengunci motornya.

"lho? kenapa?" saya nggak habis pikir.

"mudah-mudahan helmnya dipakai. Biar dia nggak kenapa-kenapa kalau naek motor di jalan" ia tersenyum.

"iya, semoga helm curiannya melindungi otaknya yang ketinggalan di rumah itu"
tukas saya cepat, sambil mengikutinya masuk ke dalam rumah saya  bersungut-sungut.

Saya masih sebel sama si pencuri helm itu.

serpong, 25 feb 2009 10.51 (hari yang cerah di serpong)
 
;