Wednesday, March 01, 2006

Gn. Shahdag, Azerbaijan 16-25 Agustus 2005 Episode : saya cinta kamu

From: "Ariesnawaty, Aries" Date: Tue Sep 6, 2005 3:51 pm Subject: Gn. Shahdag, Azerbaijan 16-25 Agustus 2005 Episode : saya cinta kamu
ariesnawaty Offline Send Email
Prends,
Sebagian pic bisa ditengok di : http://photos.yahoo.com/ariesnawaty mungkin
ada sebagian yg bingung, kok bisa 'nangkring' disana? Hehehe ada di catper
berikut deh. Sekarang, cerita yg ini dulu ya. Overall, disana lagi summer
time :) Umumnya medan terbuka berupa padang rumput dan tebing batu. Cantik
sekali.
Salam,
Ariesnawaty
"Aries, Saya tinta kamo. Saya tinta kamo.... Saya tinta kamoooooo!!!!!!"
jerit sember dan ngebass milik Maryam Doustdar Fashtake tiba-tiba nongol
memenuhi gendang telingaku [Inget suaranya pengasuh fungkeh di film The
Nanny? Remember? Itulah dia J]
Earphone yang nangkring ditelinga, segera kulepas. *lagi killing time,
denger musik di walkman*
"Aku cinta kamu. A-ku....Cin-ta ....ka-mu !!" ucapku pelan-pelan "With C,
Maryam.. With C .. not tinta, but Cinta"
Wheladalah *pak Raden Style*. Sulit banget nih cewek Iran buat ngikutin
lidah melayu. Tapi salut juga buat usahanya. Sejak hari pertama, getol
banget belajar bahasa Indonesia dan tanya ini itu.
"Oooh... I see. Aku cinta kamo" katanya mengulang. Meminjam walkmanku [nah
lo?] dan tersenyum girang mendengar lagu-lagu berbahasa Indonesia yang
kebetulan kubawa.
"Pake gih sono, dan ingat Maryam, ngomongnya ke cowok dong, jangan ke
cewek!"
"What?"
Aku nyengir. Jelas dia nggak ngerti. Siang itu jam dua belas. Yang biasanya
cerah, sudah dua hari ini hujan dan berselimut kabut tebal. Kami sedang
dalam perjalanan pulang kembali dari pendakian gunung Shahdag. Gunung ini
terletak pada rangkaian pengunungan Kaukasia yang membentang mulai dari
timur laut Rusia, barat laut Georgia, di selatan Iran, dan sebagian Turki.
Sementara Sungai Aras mengalir dari utara hingga ke sungan Kura di selatan
pegunungan ini dan berakhir di laut Kaspi.
Akibat hujan yang turun semalaman, jalan luar biasanya becek dan licin.
Tidak berani menanggung resiko, maka kami semua turun dari truk dan berjalan
turun. Sementara beberapa dari kami, memadatkan jalan dengan menimbunnya
dengan tanah.
Sengaja aku berjalan mendahuluinya. Aku mau ngobrol dengan temen-temen yang
dari Azerbaijan. Beda truk sih. Jadi susah komunikasinya. Nah kesempatan
deh.
Walau bahasa Inggris dianggap sebagai bahasa Internasional, selain team
Iran, mereka minim sekali penguasaan bahasa Inggris dan hanya paham bahasa
Russia.
*Buhuhuuuu... me too! Bahasa Inggrisku juga nggak bagus-bagus amat. Kalo
bahasa Russia ? yaaah itu sih ............ blank bangeeeett! J ; jadi
nyesel*
Tapi semua itu bukan menjadi masyalah. Karena kenapa saudara-saudara? Yaaak!
ada satu bahasa baru yang tercipta akibat situasi saat itu, yaitu dengan
bahasa tarzaaaaan, pake bahasa isyarat ajaaaaa J.
Ajaibnya, dengan bahasa kayak gitu, kami bisa ketawa cekikikan kalo sudah
ngobrol dan saling mengumpat mumpung kagak ngarti hahahaha.
Tiba-tiba, Inara, cewek dari Azerbaijan berjalan menyusulku. Beriringan
dengan Maryam [the nanny. Masih inget?] mereka berdua asyik mendengarkan
walkman dan bergoyang. [uh dasar!] dan terus menghapalkan kalimat : Aku
tinta kamooo...aku tinta kamooo...aku tinta kamooo"
Hingga suara mereka sayup-sayup menghilang. Giliran aku yang terdiam disini.
Meresapi pemandangan sekeliling yang mulai terkuak dari kabut. Padang rumput
dimana-mana. Sesekali terdengar suara gonggongan anjing penggembala dari
kejauhan.
Hmmmmm...... indahnya!
ariesnawaty
Serpong, 6 September 2005

No comments:

 
;