Wednesday, March 01, 2006

Merapi 16-19 Juli 2005 Episode dan kami adalah .....

From: "ariesnawaty" Date: Fri Jul 29, 2005 6:06 am Subject: Merbabu-Merapi 16-19 Juli 2005 Episode dan kami adalah .....
ariesnawaty Offline Send Email
Mbak Liaaaa : we're so sorry. kemaren sinyalnya on off terus. Nggak
sempet mampir pula. Ika buru2 harus balik ke Jakarta. Btw, dibandara
Ika sempet ketemu mas ...[aduh siapa ya, aku lupa namanya firman?
ifan? ]
waktu ke Siung kemaren.
Ical : rambut Age? hmmm.. long story. pagi itu, di pasar sapi
Salatiga, dengan mata berkaca-kaca karen tak kuasa menahan haru, ia
bercerita kepada kami perihal rambutnya. kekekekekek.....
Lanjutan yg kemaren, sebagian foto bisa diintip disini deeeh :
http://photos.yahoo.com/ariesnawaty
and we are :
Haris Respati :
pendakian perdana setelah sekian lama. Amat sangat bersemangat. Can't
hardly wait buat ngerasain hos hos-an sewaktu trekking. *catatan dari
aries : gue sih ogaaah Riiis! Ampuuuun dah!* Exit permit dari
kantor? itu nomor dua. Yang paling susah, ngurus exit permit dari
rumah niiiiy!
Dengan riang memberi laporan kepadaku, sewaktu kami bertemu di Lebak
Bulus :"Semalem packing sampe jam satu malem! Akhirnya...*dengan mata
berbinar-binar* ngerasain juga ya keringetan waktu packing" :)
Ika Dewi Kartika :
Hanya dapat ijin cuti satu hari. Jadi hanya gabung ke Merbabu doang.
Tapi apa daya, godaan buat lanjut ke Merapi, jauh lebih besar daripada
kemungkinan si boss murka akibat doi kagak muncul waktu meeting.
Walau begitu, baju summit attacknya tetap disiapkan. Kuning-kuning
buat gn. Merapi dan merah-merah delima ..ali babaaa.. eh .. merah-
merah buat gn. Merbabu. TE O PE banget deeeh ibu yang satu ini!
Agus Setiawan alias Age :
pria dengan seribu ekspresi ini *nggak percayaaa? !! Liat fotonya
deeh* sudah siap [dan pasrah] lahir batin untuk berbelanja di pasar
Kopeng. Beli kangkung, bumbu pecel, makaroni, tempe, telur dan teman-
temannya.
Hobi masak. Jadi, wajar dong, kami semua mendapat berkah makanan
lezat selama di camp. Berhubung bakal lanjut ngebackpack *and to be
survived* di Jogja, jangan heran bila melihat isi kerilnya : gelang-
gelang+kalung, buku-buku, tusuk gigi, dan seperangkat alat mandi dan
kosmetik lengkap. Huahahahaha!
Joe alias ??!! :pada prinsipnya nggak perlu tahu siapa nama aslinya.
*Joewita kali yak? ..*wadauuuw! catatan : ditendang kakinya dari
bawah meja *.Team leader kami untuk pendakian kali ini.
Rencana awal sih, mau ndaki bareng temen-temennya dari Jogja. Tapi
batal akibat satu dan lain hal. Punya ambisi untuk menembus Merbabu-
Merapi dari utara bablas terus ke selatan. Tapi apa daya, banyak hal
yang tidak terduga. *But! That's the real adventure maaan!*
Hobby masak juga. Bersama Age, tersalurkan juga deh. Untuk menyiapkan
sarapan : nasi+tempe goreng+tumis kangkung+ikan asin+kerupuk+sambel]
*makan pagi apa kalap yak?*
Dan saya sendiri,
Ariesnawaty.
Berlima, kami berangkat dari Jakarta hari Jum'at lalu. Ditengah hujan
yang on off terus. Hari itu Jakarta dilanda hujan tiada henti. *Hari
macet+hari banjir sedunia*
Kami pergi dengan Bus Raya trayek Jakarta-Solo. Jam 6 sore tepat
berangkat dari terminal Lebak bulus. Keesokan harinya, sebelum bis
mencapai Solo, kami turun di Salatiga. lanjut ke Kopeng dan langsung
menuju ds. Wekas. Salah satu entry menuju puncak Merbabu. Dari pintu
gerbang Wekas kami lanjutkan naik pickup hingga ds. Kedakan. Mengisi
buku dan membayar retribusi dan *as ussuaaal!* jam 12 siang baru
mulai trekking. Kata orang, jalur ini paling cepet. Karena ngetrek
terus sampe atas.
Halah! *sambil memandang betis masing-masing*
Sorenya, kami baru mencapai pos 2. Menara pemancar sudah terlihat
dari sini. Senengnya, karena tidak jauh dari situ, sudah dekat dengan
puncak. Hmmm... emang nggak boleh takabur.
Karena apa yang terjadi saudara-saudara? *sudah saya ceritakan pada
awal catper ini---> tragedy nasi goreng. Hehehe*
Keesokan harinya baru kami sadar. Kami sudah terlalu jauh melambung
ke arah barat. Sudah ada di ketinggian 2995 mdpl sih. Gigiran puncak
sebenernya udah keliatan kok dari sini. Malah pagi-pagi tadi sudah
terdengar beberapa pendaki beryuhuuuu yuhuuuu dari puncak Merbabu.
Sementara Sindoro Sumbing, terlihat jelas dari depan pintu tenda kami.
Ilalang berwarna kuning keemasan oleh sinar matahari, hangatnya!
Joe dan Age dengan segenap kekuatannya, mulai memasak full lengkap.
Balas dendam! Karena semalam tidak cukup makan. *pis ah Ris!*
Setelah sarapan dan sesi foto-foto yang rasanya tidak ada
habis-habisnya jam 10 pagi kami bersiap untuk naik. Age dan Haris
berjalan terlebih dahulu. Aku dan Ika masih menunggu Joe *ritual
pagi*. Kabut tebal mulai turun. Rintik airnya mulai membasahi kami.
"Nggak berdoa dulu nih?" tanya Age kepada Haris.
"Ah sudahlah, kita berdoa berdua aja" timpal Haris dengan bijaknya.
Edun! Kabut pekat banget. Membuka jalur dan berjalan memotong diantara
ilalang jauh lebih berat dibanding langsung trekking keatas. Kami
bertiga menyusul. Sempat berhenti sebentar di tengah jalan akibat
hujan mulai turun. Beryuhuu-yuhuuu dengan Age dan Haris, yang
menyimpang terlalu jauh dari jalan.
Begitu dua sejoli itu merapatkan barisan. [Age dan Haris maksudnya]
Age nyengir sambil meratapi nasib " Ini nih gara-gara cuma berdoa
berdua, coba kalo berdoa rame-rame " *Dan Ika jatuh terjengkang*
Pengen tau selanjutnya? Tunggu besok ya.
Salam,
Ariesnawaty

1 comment:

Lina W. Sasmita said...

Omaigooottt....Mbak Arieess Aku padamu deh. Lagi googling Merapi eh ketemu catper yang ini. Jadi sekalian ngubek-ngubek isi blognya.

 
;