Wednesday, November 16, 2011

yang tak terucap di beutong ateuh




apa kalian masih ingat peristiwa Beutong Ateuh tahun 1999 lalu? Tidak? Hmmm… atau apa kalian juga ingat tragedi yang menimpa Tengku Bantaqiah, pemimpin Dayah (Pondok Pesantren) Babul Nurillah di Beutong Ateuh pada 23 Juli 1999 lalu? 

“Anak saya sudah menikah. waktu itu saya nggak tahu kalau menantu saya masih ada hubungan langsung dengan Tengku Bantaqiah. “ucapnya setengah berbisik. 

Dia ibu pemilik warung tempat kami istirahat makan siang.  Waktu itu, kami –saya dan Ika- dalam perjalanan dari Takengon menuju Meulaboh.   

Ini menarik. Karena rasanya saya pernah mendengar nama itu. Tapi seperti umumnya orang-orang disini. Seperti ada sesuatu yang menahan mereka untuk tak berkata-kata. Sesuatu yang sebaiknya disimpan saja. Sama saja ketika saya tanyakan penumpang lain yang berangkat bersama kami. Ibu tua yang duduk di belakang kami atau sopir yang ada didepan kami.   

“Nanti kita lewat sana, Kak!” ucap si sopir singkat. 

Tidak seperti jalur lintas timur yang jalannya lebar dan melipir pantai dan penuh dengan angkutan umum sekelas mikrobus. Tapi disini, L300-lah rajanya. Kendaraan favorit yang digunakan untuk merangkak naik turun pegununungan.  Dengan kendaraan berpenumpang 10 orang ini, kami melewati ruas jalan propinsi yang melewati lintasan Jeuram-Takengon di kawasan pegunungan Gunung Singgah Mata. Tujuh jam perjalanan menuju Meulaboh. 

dan disanalah tempatnya.   


(lokasi dalam foto ini adalah makam tengku Baharudin Ben Tengku Ibrahim, salah satu korban peristiwa Beutong Ateuh. Sedangkan TKP lainnya, tidak jauh dari sini. Paling tidak, dengan adanya makam ini jadi salah satu tempat untuk mengingatkan kita akan peristiwa kelam yang terjadi pada waktu itu. Apa kabarnya ya kasusnya sekarang? Apa sudah ada penyelesaian?)

Info lainnya silakan disimak disini: 

12 comments:

Andreas . said...

dah tau kan kalau masa itu sebelum Suharto turun, Aceh merupakan Daerah Operasi Militer dan militer punya kewenangan besar di provinsi ini. Banyak kasus orang diculik dan hilang, beberapa bahkan disiksa dan dibantai di depan umum oleh pihak militer. Ini yang jadi alasan GAM, dulu, angkat senjata,
sedih dan prihatin sama kejadian itu, untung sekali sudah damai provinsi ini

Dani Artana said...

Ini tempat apa? apa dulu kejadianya disini?

Dani Artana said...

Wow...into the wild?? hehe

Dani Artana said...

Apa arti IPELMANAR?

Dani Artana said...

Kenapa yang jadi korban para santri ya?

a riesnawaty said...

perlu waktu buat recovery.. masih trauma

a riesnawaty said...

ada makam dan mushala. disini salah satu tkp

a riesnawaty said...

dan masih ada lagi. masih ada lagi... :p

a riesnawaty said...

ah.. itulah dia. :((

a riesnawaty said...

iya ya? aku nggak tau, Dan.

Dani Artana said...

gimana kalo foto2 hewan ternak yg nyebrang jalan dijadiin satu folder, kan bnyak tuh!
hahaha..

a riesnawaty said...

menarik. :) betul juga ya. disini udah jarang yg seperti itu.

 
;