Friday, November 25, 2011

kucing, buah-buahan dan tintin



Sejak kapan saya suka kucing? Saya tak ingat persis. Tapi menurut ibu saya sih, sejak kecil saya sudah menenteng seekor kucing. Apa iya? Walau setengah tak percaya, tapi rasanya foto tua ini cukuplah menjadi bukti. Itu saya dan adik perempuan saya. Saya empat tahun. Adik saya dua tahun dibawah saya.

Pengaruh siapa? Sepertinya datang dari ayah saya. Ibu saya jelas-jelas tidak suka binatang. Seingat saya, sejak kami kecil dulu, selalu ada satu atau dua hewan peliharaan di rumah mungil kami. Tidak hanya kucing. Kadang-kadang anjing, angsa, landak, ayam, ikan, burung, dan pernah seekor kambing. :p

Kebiasaan ayah yang satu ini seiring pula dengan kebiasaannya membeli segala jenis buah. Mangga, rambutan atau jambu. Ya, tergantung musim sih. Maka dari itu jangan heran kalau saya ini pemakan segala buah.

Saya ingat, kalau pulang dari suatu tempat, ia pasti membawa oleh-oleh. Bahkan hingga kini pun, jika saya sedang pulang ke rumah, ayah tak pernah segan untuk mengupas mangga dan menyuruh saya menghabiskannya.





Kebiasaan membawa oleh-oleh ini juga ada kaitannya dengan buku. Saya cinta akan buku juga tak lepas dari pengaruhnya. Walau gajinya pas-pasan. Saya boleh kok beli komik yang saya suka. Sementara ibu akan mengomel karena menurutnya membeli buku sama dengan pemborosan.

Kami juga sempat tergila-gila dengan komik Tintin. Ya, kami bertiga : ayah, saya dan adik saya. Pernah sekali waktu, ayah marah besar. Karena kami bertengkar berebut Tintin. Tidak mau mengalah dan membacanya bersama-sama. Masing-masing dari kami ingin menjadi orang yang pertama membacanya.

Bukunya dirobek dan di buang ke tempat sampah. Ah.. ayah saya kesal. Ia lelah baru pulang kantor. Oleh-oleh yang dibawanya malah jadi bahan pertengkaran kami berdua.

Oh.. maafkan kami…ya...


Edisi mengenang masa lalu, BTR 25 November 2011, 17.10 lagi nonton queen of reversal dan diganggu mpus Tiri yang lagi menarik kabel computer.

No comments:

 
;