Friday, October 28, 2011

pintu kucing

Dari dulu, saya tak pernah mengurung kucing dalam kandang. Jangankan kucing, burung peliharaan ayah saya pun sering saya lepas dari sangkarnya. Hahaha.. sorry, pah! *nyengir*

Nggak tega aja. Kasihan.  Mereka kan perlu bergerak bebas, kesana kemari sesuai kreasi dan keinginan hati masing-masing lah ya.

Nah, berawal dari hal itulah, begitu kami memutuskan untuk pindah rumah (lagi), hal pertama yang saya lakukan adalah menyuruh tukang untuk membuat pintu kucing.


Masih ingat dengan pintu Joni ketika kami tinggal di BSD dulu? Ya, selain pintu Joni, saya memang harus berkorban dinding rumah penuh dengan tapak cakar miau mereka. Karena dari jendela yang saya buka 24 jam-lah satu-satunya akses mereka untuk keluar masuk rumah.

Lalu, ketika kami pindah ke Bekasi, atas bantuan tukang saya yang fungkeh dan cerdas itu, kami berhasil  menemukan satu disain yang tepat untuk pintu kucing kami. 

Caranya bagian bawah pintu, dilubangi dengan gergaji. Lubangnya tidak terlalu besar, disesuaikan dengan ukuran si meong. Sekitar 20x15 cm lah. 

Lalu daun pintunya dibuat dari potongan tripleks, ukurannya agak kecil dari lubang tadi. Lalu dengan dua kait bajak laut, pada sisi lubang bagian atas, pintu itu kami kaitkan. Itu dilakukan agar dapat didorong dari dua arah. Dan sebagai sentuhan terakhir, daun pintu diberi cat warna coklat. Kontras dengan pintu kami yang berwarna putih. 

Saking senangnya saya dengan pintu ini, akhirnya saya minta di buatkan lagi. Selain pintu depan, saya minta dibuatkan di pintu kamar dan pintu belakang. Kalau pintu depan dan belakang, sudah jelas untuk lalulintas mereka.  

Tapi di pintu kamar, itu karena saya tak ingin diganggu tengah malam, hanya untuk membuka pintu karena Koko menggaruk-garuk pintu ingin tidur di kaki selimut saya. 

Atau subuh, karena tepat sebelum alarm berbunyi, Pippy akan masuk kamar, dan langsung tengkurap di punggung suami saya. Buat apa coba? Kalau bukan menteror kami berdua agar segera bangun dan menyiapkan sarapan pagi untuk mereka.   

Tapi ternyata pintu seperti itu ada juga kelemahannya. Jadi karena begitu mudah di akses oleh siapapun –maksudnya segala jenis makhluk yang bertubuh mungil- kadang-kadang, pintu itu dipakai juga oleh tikus yang mondar mandir masuk karena ingin tahu. 

Lalu? Kemana semua kucing-kucing? Huh.. dasar sial. Semua kucing di rumah ini hanya makan gaji buta. Sempat saya lihat ada tikus yang terjebak di hadapan Koko. Tahu apa yang terjadi? Koko hanya melengos tanda tak minat. Aduuuuh.. sebel deh.

Maka, untuk pintu kucing kali ini, suami saya berpesan, pintunya hanya satu saja. Dan dibuat seperti pintu-pintu di film-film itu lho. Jadi letaknya agak tinggi. 

Nah.. sekarang, yang bekerja keras tak hanya tukang di rumah ini, tapi juga tukang teralis yang pusing tujuh keliling menerjemahkan sketsa pintu kucing yang saya buat. Spesifikasinya jelas, pertama, pintunya tidak boleh terlalu berat dan yang kedua, dia harus dapat dorong dari kedua arah. 

Maka, inilah hasilnya. Di pintu teralis, disebelah kiri bawah, dibuat sebuah lubang lengkap dengan daun pintunya. Engselnya di bagian atas, agar dapat didorong dua arah. Lalu di pintu kayu, dilubangi juga dengan ukuran 20x20 cm. 

Dan keempat sisi dalamnya diampelas hingga halus, tentu agar bulu dan si meong sendiri tak cedera tersangkut kayu. Lalu untuk mempermanis, saya tambahkan sebuah frame di sisi sebaliknya. Jadi kalau dari dalam rumah, kita akan melihat sebuah frame dipasang di pintu. (terinspirasi dari film friends. Bedanya mereka gunakan frame itu untuk viewfinder pintu) dan satu papan pengumuman.

CATS ONLY!

Hahaha…

Bagi saya, ini pintu tersukses dari pintu kucing yang pernah saya buat sebelumnya. Bahkan saking suksesnya. Ini spot paling asyik untuk nongkrong. Mungkin karena angin-nya siar siur dari sini alias adem. 

Kalau saya pulang ke rumah, yang pertama kali nongol dari pintu ini pasti si Malih. Secara dia yang paling sering tidur dekat pintu. 

Pernah suatu kali saya lihat Pippy tak dapat keluar rumah. Itu tak lain dan tak bukan karena si Malih tidur melintang di depan pintu.

Tapi, kalau Pippy sedang iseng.  Dia sanggup duduk berjam-jam di balik pintu kucing. Dan semua kucing yang baru pulang main dan masuk lewat pintu ini, akan ditampol dengan indahnya dengan cakar miau pippy yang besar itu.

Jangankan mereka, kucing garong yang kadang-kadang lewat dan nongol karena ingin tahu, juga tak luput dari tampolan Pippy. Pippy mintu ini, akan ditampol dengan indahnya dengan cakar miau pippy yang besar itu. Emang satpam di rumah ini deh. Kostumnya saja sudah cocok ya Pips? 

 

BTR 28 oktober 2011, 19.50 akhirnya hujan juga.. selamat hari sumpah pemuda. Merdeka!!!

note :

tahukah kalian bahwa sir Isaac Newton terkenal bukan saja karena penemuan hukum gravitasi, tetapi juga penemuan pintu khusus kucing yang biasa terdapat pada pintu rumah (cat flap).

4 comments:

Suparka S Raksapradja said...

Kreatif dan inovatif Ries.

a riesnawaty said...

makasih, Ki... :)

armin bell said...

Kreatif dan inspiratif!
Mantaplah pokoknya
:-)

a riesnawaty said...

makasih mas...

 
;