Wednesday, October 19, 2011

batu kursi di huta siallagan




Sore itu, ketika saya berdiri di tengah-tengah huta (kampung) Siallagan. Rasanya seperti terjebak di suatu masa yang jarum jamnya tidak bergerak sama sekali. Berdiri dibawah pohon Habonaran, diantara batu kursi tempat persidangan, berlatar ruang tahanan yang ada di bawah tangga rumah raja. Lalu lamat-lamat saya seperti mendengar Raja Siallagan dan para tetua desa yang mengadakan sidang di batu sidang itu. Lalu keputusan ditetapkan, tahanan dilepaskan dari pasungan dan dituntun menuju tempat eksekusi yang ada di kampung bagian belakang. Dan disanalah kisah ini bermula..

Samosir, 9 september 2011


Huta Siallagan persisnya berada di Desa Ambarita, Kecamatan Simanindo, Pulau Samosir, Kabupaten Samosir. Kalau Anda masuk Samosir melalui Tuktuk, jaraknya sekitar 3 km dari dermaga atau 5 km dari dermaga Tomok

15 comments:

Dani Artana said...

Beruntung, bisa mengunjungi tempat menarik seperti ini. Hehe

Dani Artana said...

Rumah Bolon maksudnya gimana kak?

Dani Artana said...

Waw...bawa pulang berapa??

Dani Artana said...

Hmmm...nenek moyang kita... :)

Dani Artana said...

Apa maksudnya?

Lina Wiati said...

kalau Saya cuma sampe Tomok dan Pangururan, nggak sempat around ke sini!

a riesnawaty said...

iya mas.. kapan nyusul kesana?

a riesnawaty said...

hehe.. itu tandanya harus kesini lagi ya Lin. Kapan kesana-nya? Lalu dari Pangururan terus lanjut kemana ?

a riesnawaty said...

sepertinya sih merujuk untuk rumah raja

a riesnawaty said...

atau rumah suku batak itu sendiri

a riesnawaty said...

Cicak itu adalah binatang yang bisa menempel di mana saja. Hal itu memperlihatkan fleksibilitas yang tinggi. Meskipun kecil, ia makan nyamuk dan serangga pengganggu manusia. Begitulah diibaratkan manusia hidup. Orang Batak ingin seperti cicak. Kecil, sederhana, adaptif, dan bermanfaat untuk orang lain.
Sedangkan arti empat buah dada perempuan. Yang pertama adalah pralambang kesucian, nilai yang bagi perempuan harus dijunjung tinggi. Di dalamnya terkandung makna tuntutan untuk hidup baik, bersih, jujur, dan tidak tamak.

Payudara kedua melambangkan kesetiaan. Adalah harapan dari leluhur, hendaknya orang Batak setia sampai mati hingga kematian yang memisahkan keduanya.

Yang ketiga adalah perlambang kekayaan, yang terungkap dengan banyaknya anak, bukan harta benda. Bagi orang Batak, orang disebut kaya jika memiliki banyak anak. Anak itulah harga kekayaan kebanggaan orang batak.

Payudara terakhir adalah simbol kesuburan. maksudnya adalah agar payudara itu bisa menghidupi anak-anaknya. Pantangan bagi ibu-ibu Batak sejati memberi anaknya air susu sapi. Nanti akan muncul omelan, kalau diberi susu sapi, perilakunya bakal seperti sapi.

Lalu makna cicak yang selalu menatap ke payudara memperlihatkan bahwa mau jauh ke mana pun, orang Batak pasti akan mengingat dan melihat ibundanya. (dikutip dari http://arsip.gatra.com/versi_cetak.php?id=145061) :)

a riesnawaty said...

hahaha.... nggak bawa apa2. itu ada di dalam salah satu rumah adat yang sekaligus menjadi museumnya. dan di jual juga.

suwasti dewi said...

kapan ya bisa kesana...pingin..

a riesnawaty said...

didoakeeeeeun... jeng swazzz....

suwasti dewi said...

ammmiiinnnnnnnnnnnnnn....makasih..peyuk-peyuk emak khow khow..

 
;