Wednesday, April 09, 2008

antara kucing dan komitmen

Apa kabar ketiga anak mpus Mboy?

Ahhhh… mereka baik-baik saja. Realtime-nya ketika kisah ini ditulis, ketiga ‘setan’ kecil itu sedang tebar-tebar pesona, berlompatan dengan keempat kakinya, kejar-kejaran dan main petak umpet di sekitar saya. whaduuuuh…

Mari saya perkenalkan. Namanya MIMIN, KIKI dan KOKO. Si Hitam ini saya beri nama Mimin. *Ah.. kalian pasti ingat komik si hitam MIMIN  itu kan?*

Sedang si kembar bercorak tabby ini, saya beri nama KIKI dan KOKO. *inget si chipmunks dalam kisah si Donald Bebek?* Membedakannya gampang sekali. KIKI berhidung merah jambu sedang KOKO berhidung hitam.

Dulu, hidung saya masih sibuk mengendus-endus belakang sofa. Rupanya salah satu tersangka itu, puppy di belakang sofa. *Arrrrghhh!!!!* Dan salah dua tersangka, ternyata tidak dapat menahan hasratnya untuk pipis dan ngompol di salah satu bantal sofa… *aaaargggh… menjitak kepala sendiri* Sambil mengomel panjang pendek saya bersihkan area tersebut. *sigh!*

Tapi saya percaya, bahwa kebiasaan bisa dibangun dan disiplin bisa ditegakkan di muka bumi ini. *hihihi.. maaab…terlalu bersemangat sih*

Dan seperti halnya bayi kucing yang tinggal di rumah ini, kebiasaan makan dan pup dan pip *maksud saya, buang air besar dan kecil * selalu saya ajarkan sejak dini. Kira-kira begitu mereka berumur satu bulan kebiasaan ini dapat dipraktekkan. Karena biasanya pada saat itu, bayi kucing sudah mulai berani keluar dari tempat mereka dulu di lahirkan. Sudah berani lepas dari induknya dan mulai bermain.

Maka, hari berikutnya saya susun rencana. Untuk terus memata-matai mereka. Mengikuti kemana mereka pergi. Jika ada tanda-tanda hendak puppy. Ahaaaa…! ‘setan’ kecil ini akan saya angkat dan pindahkan ke taman kering yang ada di belakang. Sudah ada senjata sekop kecil yang siap menyendok dan membuangnya ke kapling kosong yang ada di belakang rumah

Lah.. belum sempat saya kerjakan. Sudah mereka lakukan sendiri tuh. Kok bisa ya?

Jadi begini ceritanya. Begitu pagi, pintu belakang pasti saya buka lebar-lebar.  Mpus Mboy dan Mpus Pippy yang sudah bangun sejak subuh pasti mengikuti saya ke belakang untuk makan pagi.

Tak disangka tak diduga. Ketiga mpus kecil ini berlarian mengikuti induknya. (red : mpus Mboy). Dan kemudian mencari spotnya masing-masing dan …. Aaaaaaaah…! Dengan wajah lega melepas hajat.

Mungkin sudah naluri.

Saya sih dengan senang hati, tinggal menyisir halaman belakang, dan menyekop ‘tanda mata’ yang ditinggalkan mpus kecil ini. Dan tetap bersabar. Hingga nanti mereka bisa melompat keluar masuk melalui jendela depan yang saya buka 24 jam itu.

Bagaimana dengan makan?

Sama. Persis seperti kita. Untuk makan dan minum pun harus belajar. Maka, disamping piring induknya saya letakkan satu piring plastik besar untuk mereka bertiga. Harapan saya, mereka dapat mencontoh ibunya yang sedang makan.

Namanya juga anak-anak. Masih belepotan kalau makan. Kadang-kadang ada nasi yang nempel di kepala mereka. Makanan yang tumpah di sana-sini. Bahkan, keempat kaki yang masuk ke dalam piring .. halah!

Yang lebih menggemaskan sih waktu mereka belajar minum. Kadang-kadang hidungnya tercelup di mangkuk berisi susu atau air putih. Bersin-bersin sebentar. Dan mogok minum.

Kalau sudah begini. Jangan pernah ragu untuk terus nongkrong di sebelahnya. Mengoleskan setitik air ke bibirnya. Dan kalau dia sudah menjilat-jilat tanda suka. Aah.. pekerjaan menjadi dua kali lebih mudah. Sorongkan mangkuk minum itu ke dekatnya. Lama-kelamaan, ia tahu kok. Kucing juga belajar… hehehe….

 

Serpong 9 april 08 10:37

(oprah di metro tv. Sean penn dan into the wild de movie)

Bagi saya, memelihara kucing itu adalah sebuah komitmen. Begitu saya memutuskan untuk hidup berdampingan dengan makhluk berbulu ini, saat itu juga saya siap dengan segala konsekuensinya. Dibalik keceriaan saya bermain dengan mereka dan tergelak dengan tingkah polah mereka yang menggemaskan.

Ada satu kewajiban untuk memberikan makanan yang sehat dan teratur. Membuang kotorannya. Memberikan kasih sayang. Dan merawatnya ketika sakit. Mengajaknya bicara. Serta memberikan kebebasan dan ruang yang luas untuk bermain. Saya rela kok ....I really do…!

18 comments:

D.K. Wiradiredja said...

mimi kali....ries....kalau liat kucing aku suka geli heheheheheh...

rahma alizhra said...

mba, aku pinjem fotonya Kiki buat di kompi aku ya.... :-)

a riesnawaty said...

mimin.. Deeen... :)

a riesnawaty said...

haha.. monggo.. silakaaan... :)

Emma ɐɯɯǝ said...

saya kok inget pada ucapan seseorang.....capa yachh.......;)

a riesnawaty said...

*nyengir*

Emma ɐɯɯǝ said...

aduh tadi oprah tayang movie into the wild yah.,...aduh ketinggalan.....
film nya sih dah nonton.....bukunya apalagi.....hiks....

a riesnawaty said...

cuma ngobs ringan aja dengan Sean Penn, Emile Hirsch dan keluarga besar alm. Christ McCandless

daysleeping - said...

wah..
sebuah komitmen ya Mba he2.. Coool!
kl saiah sih sulit membedakannya tuh.. mirip2 sih he2..
anyway, Photo2 Mpusnya bagus...sangat detail&tajam n_n
salam kenal sajah yaks! he2
-Dudee-

mlaku mlaku ambar said...

kiki bulunya kok lembut gitu...

theresa jackson said...

Kucingnya semua jadi berapa sekarang ya?

a riesnawaty said...

ada tujuh mbak TJ... :D *minggu lalu si pippy juga melahirkan*

a riesnawaty said...

selembut sutraaaaa...aaaah..! :)

a riesnawaty said...

met kenal kembali mas Dudeeee... *ini kata si mpus lhooo*

L Tjahjono said...

Saya dan Chipi ga sabar nunggu setan2 kecil dari Kecil :D

a riesnawaty said...

wakakakakak.... setan kecil dari si kecil. Puyeng yah sekarang. ngeliat si kecil banyak yang ngincer? hehehe..

emil emierdhynie said...

Termasuk merawatnya ketika sakit dan menguburnya ketika dia mati Mbak...hiks :(

a riesnawaty said...

hiks! bener jugaaa .. *inget 3 kuburan mpus di halaman belakang*

 
;