Tuesday, January 12, 2010

(tips dari) saya seorang boncenger

Trip panjang membonceng dengan motor ke Madura akhir tahun lalu, mengingatkan saya untuk membagi tips bagi teman-teman. Ini tips saya selaku boncenger

Jangan lupa bawa Ipod atau yang sejenisnya. Kemaren saya sempet update ipod saya. Dengan 4136 lagu, shuffle mode. perjalanan saya tidak membosannya. Mulai dari lagu dangdut, rock, slow.. semua ada… Gaaaan!

bawa sepatu cadangan, percayalah, sering hujan turun dengan hebatnya dan kadang-kadang kalau dalam rombongan besar, sang road captain ‘lupa’ untuk berhenti. Maka sepatu pun basah karena luput dari perhatian. Oiya jangan lupa kalau lagi break panjang untuk makan siang, sepatu yang basah boleh lah dijemur di samping si pio.

bawa peta, sebagai navigator perlu juga di bawa. Siap selalu membaca petunjuk dan rambu jalan. Kadang-kadang, saya yang sotoy ini, ikut juga memberi rambu dan tanda bagi pengendara di belakang kami.

HP yang punya koneksi internet unlimited, lumayan untuk hilangkan Bete karena harus nunggu. Seperti di bengkel, @ break point, atau kalau lagi sowan ke klub lain. Bisa juga untuk update status dan mencari informasi tambahan mengenai daerah yang akan kita kunjungi.

Syal tebal. Terutama malam hari. Walau membonceng di belakang, tapi jika motor melaju dengan kecepatan 60-80 kpj, tetap saja terasa dingin. Syal ini saya pakai untuk menutup celah antara jaket dan helm. Oiya, kalau mau lebih afdol, selain jaket, pakai juga raincoat+celananya. Dijamin badan tetap hangat dan stamina tidak cepat turun.

Celana kain. Jeans memang keren. Tapi saya nggak mau lagi memakai jeans ketika touring. Selain berat, bahannya yang tebal membuat paha bagian bawah gatal-gatal karena lembab.

Rajin-rajin pergi ke toko outdoor deh. Disana sering dijual celana trekking yang bahannya ringan, kuat, dan gampang dicuci. Kemaren waktu transit di Lasem, pernah saya cuci dan dikeringkan dengan kipas angin semalaman atau kalau masih setengah kering, pakai saja. Toh nantinya akan kering sendiri di jalan. 

Peralatan lenong; hehe.. ini istilah saya saja untuk seperangkat alat make up yang diperlukan selama perjalanan. Tapi sering diprotes suami karena dinilai tidak perlu-perlu amat.

Sebaliknya, bagi saya amat penting. Bedak talk contohnya, untuk mengantisipasi gatal-gatal akibat lembab tadi. Sunscreen yang wajib dipakai ketika akan beraktifitas, deodorant biar badan nggak bau dan juga lipgloss agar bibir nggak pecah-pecah. 

obat-obatan pribadi. Jangan lupa bawa obat tetes mata, lotion anti pegal, lotion anti nyamuk, obat pusing dan obat tidur (perlu untuk orang yang susah tidur), obat diare (siapa tahu nggak cocok makanannya), obat luka, dan ponstan. Misal, karena terkilir, jatuh, atau sakit gigi  karena si pain  killer membantu sekali sampai kita ketemu dokter atau tukang urut.

Jarum dan benang. Nggak makan tempat kan? Bisa diselipkan di peralatan lenong anda. Memang sih, udah banyak toko 24 jam. Alfamart atau indomart sepanjang jalan. Tapi seperti biasa, mereka dibutuhkan pada saat yang selalu tidak tepat. Kalau dicari, nggak ada. Kalau nggak dicari, ternyata ada.

Kacamata hitam. Sarung tangan, slyer penutup hidung dan kaos kaki cadangan. Biasakan ganti satu kali sehari. Nggak mau kan, kakinya bau gara-gara jamur?



Pakaian ganti. Nah, untuk trip jarak jauh seperti ini saya biasanya membawa :
  1. membawa 2 celana panjang kain (satu di pakai, satu untuk pulang)
  2. tshirt tipis secukupnya (misal untuk 6 hari perjalanan, saya biasanya bawa 6 pcs)
  3. satu set pakaian tidur (tshirt dan celana pendek) celana pendek ini bisa dipakai untuk emergency. Misal. Semua celana kain kotor/ basah. Triknya celana pendek di tambah dengan celana raincoat. Sudah bisa tuh dipakai untuk perjalanan. 
  4. Underwear secukupnya. Saya biasanya bawa panty liner. Daripada side a side b? hihihihi… Dulu pernah coba pakai cd disposable. Tapi ternyata nggak cocok.

Handuk+perlengkapan mandi. Semua dipack dalam satu tas kecil. 
  1. Sikat gigi lipat+odol kecil
  2. Sabun sekaligus shampoo, ada kok, saya dapet dari adik saya. sabun yang bisa dipakai untuk shampoo juga
  3. Handuk. Saya nggak pernah lagi bawa-bawa handuk. Selain volumenya besar, juga rawan lembab karena tidak pernah ada kesempatan untuk menjemurnya. Cari deh kanebo atau yang sejenisnya. Yang agak lebar dan halus permukaannya. Nah, bisa digunakan sebagai handuk tuh. Cara pakainya sih.. hehehe.. sama seperti kalau kita mau ngelap body mobil ..hahaha…
Body protector, banyak kok dijual di toko-toko perlengkapan motor. Pelindung siku dan lutut. Karena kedua tempat ini sangat riskan jika terjadi benturan. Ini baru saya sadari setelah jatuh dari motor di Pamanukan kemarin.

Jangan lupa untuk selalu minum. Tanpa kita sadari, tahu-tahu sudah dehidrasi. Kekurangan cairan dalam tubuh.

Jadi, sebelum itu terjadi rajin-rajinlah minum. Di side bag si malih – ini nama motor kami- ada kantung di depan dan belakang yang bisa saya selipkan botol minum, peta atau malah tempat kacamata.

Permen dan cemilan ringan. Permen bisa jadi selingan juga lho biar nggak ngantuk. Terutama untuk pengemudi. Sering jadi asisten untuk membuka bungkus permen dan menyuapinya dari belakang. Permen asem, pedes, kopi bisa dicoba.

Charger. Semua charger. HP, ipod. Begitu ada kesempatan segera charger peralatan elektronik anda. untungnya di setiap rumah makan, break point di SPBU dan penginapan, selalu ada tempat untuk ngecharge. Oiya, jangan lupa bawa konektor T. biar nggak berebut dengan biker lainnya .

Jam tangan+itinerary+buku catatan. Buat saya, jauh lebih menyenangkan jika bisa tahu sedang ada dimana saat ini. Saya juga juga jadi time keeper perjalanan. Kapan berangkat, sudah berapa lama, berapa kilometer jarak antar kota dan kapan harus berhenti. Biasanya sih sinyal untuk berhenti datang dari perut yang keroncongan atau pinggul yang mulai pegal

Kalau sudah mulai pegal. Coba deh jurus ini. Dalam posisi membonceng, gerak-gerakkan pergelangan kaki ke depan dan ke belakang. Lakukan beberapa set. Begitu juga dengan punggung. Lakukan gerakan duduk siaga dan duduk santai. (duduk siaga itu seperti duduk dengan posisi tegap, agar tulang belakang lurus) oiya pindahkan juga titik berat badan. Bergantian duduk di pinggul kanan atau di pinggul kiri. Perhatikan juga kalau si rider tidak terlalu nge gass, kita bisa ubah posisi dengan duduk bersandar di box belakang.. uenaaak tenaaaaan broooo!

Jangan sia-siakan waktu istirahat. Biasanya waktu kami berhenti seperti isi bensin dan ke toilet di SPBU, sholat di mesjid atau berhenti di tepi jalan. Saya lebih suka berjalan bolak-balik untuk melemaskan kaki dan badan. Ini yang saya lihat sering dilupakan oleh para biker karena umumnya mereka hanya ingin duduk, ngobrol atau rebahan dan tidur.

Segera berhenti cukup lama ketika waktu makan siang. Selain memang waktunya cukup panjang, ini juga trik untuk mensiasati matahari yang sedang lucu-lucunya.

Pernah kemaren, karena tanggung, suami saya terus melarikan si malih. Padahal sudah pukul dua siang. Kelopak mata saya perih karena sunburn. Padahal saya sudah memakai kacamata hitam dan helm full tertutup. Jadi begitu kami berhenti di salah satu rumah makan, saya buru-buru mengompresnya dengan saputangan yang saya basahi dengan air. Nggak lagi-lagi deh kejadian seperti ini lagi. Saya protes berat!

Gimana kalo ngantuk? (tengkyu sis Melly, ini saya tambahin tips dan dalam list) kalo ngantuk, biasanya saya beritahu sopir di depan aka suami yang lagi sibuk mengendarai pionya  bahwa saya ngantuk dan pengen bobo bentar. Nggak tidur beneran sih, karena saya tidak terbiasa tidur seperti itu.

Mungkin tepatnya tidur setengah siaga kali ya. Memberitahukan partner ini perlu lho. Biar dia juga bisa berjaga-jaga seandainya pegangan tangan kita yang sedang melingkar di perutnya mulai melemah.  Pernah tahun lalu, karena memaksakan diri berjalan lewat tengah malam, saya nyaris jatuh dari motor karena tertidur di jalan. Ini berbahaya.  Saya memang tidak pernah setuju kalau ada yang bilang jalan malam hari lebih baik daripada siang hari. Jadi kalau sudah begini memang segera berhenti dan cepat cari penginapan.

Paketkan barang yang sudah tidak dipakai. Seperti pakaian kotor misalnya. Sebelum perjalanan kembali pulang, barang itu sudah saya paketkan. Lumayan, si malih jadi tidak terlalu berat dan bisa diisi oleh-oleh juga ..hehehe…..

Dan kamera. Buat saya menarik sekali mengamati kota-kota dan desa-desa kecil yang kami lewati. Saya sudah bisa menilai mana kota yang penduduknya terlihat makmur, kumuh, miskin.  Sering saya berpikir, alangkah tenangnya hidup di kota kecil seperti ini. Mau usul pada suami ah… untuk masa pensiun nanti.

Jadi, kalau ada yang bilang, jadi boncenger itu membosankan. Aaah…Itu salah besar. asyik-asyik aja tuh!

30 comments:

Sweet Susan said...

Kalau san lebih suka pegang setir daripada di belakang mbak. Seremmmm plus capak... :D
Maklum dah kebiasaan jadi ojex :D

Iyan Damai said...

Tips nya mantep. . . jadi inget ikut pulkam ke Jogja pas sebelum lebaran 2 tahun yang lalu, pas berangkat semangat pegang setang motor, tp pas pulang males bgt, tadi nya dah mo dipaketin aja.... :P

L Tjahjono said...

setuju.. terutama dengan tips gantian pantat kiri kanan itu. :D

a riesnawaty said...

banyak yg mau mbonceng kamu dong Saaaan...;) hebat euy!

a riesnawaty said...

see? bener toh?

a riesnawaty said...

kalo nggak rame-rame .. mungkin begitu Yan. Rasanya boseeen.. apalagi kalo nggak ada yang mbonceng.. hehe.. nggak ada yg diajak ngobrol.

Agam Fatchurrochman said...

gila juga jawa-madura pake motor. wong pamulang-sudirman saja sudah pegel bokong

hasim cahyadi said...

Good Tips, thx ya Sist kemarin sudah sabar menunggu sampai akhirnya kita bisa Gazz bareng, gmn kabar si Malih ?

Imam Arkananto said...

gatel2 karena kelamaan pake jeans....kirain cuma gw aje yang begitu...nggak taunya sama juga....hehehe; tapi solusinya rada beda....kalo saya sih kasih balsem atau remason aja dibagian yang gatel2....sensasinya...panas2 dingin..heuhehehehe

DhaVe Dhanang said...

wah... makasih... lanjoot dah...ngkiuuut...
TFS

Melanie Parmawatie said...

Tips ini sudah dipraktekkan sejak gw jadi boncengernya 592.
Satu lagi tips yg kudu dimasukin ke list adalah : siap2 dengan ngantuk Karena kita doing nothing selama perjalanan... Maklum gw biasa jadi rider, eeehh mendadak jadi boncenger sejak 1 tahun yg lalu
Kalo gw siy gag mempan dengan headset ipod/mp3 yg nyangkut di telinga, tetep aja bubuw dengan manisnya apabila kantuk menyerang... :)
Eniwei, tipsnya bisa dipraktekkan niy...
Thx for da tips Sis Hani... ^_^

a riesnawaty said...

itulah dia mas agam. ada 'orang gila' yang butuh tantangan xixixi...

a riesnawaty said...

salatiga-jakarta? mas dhave..;)

*kompor gas dinyalakan*

a riesnawaty said...

iya. heran deh. kok nggak ada yang pernah curhat mengenai tragedi celana jeans kayak gini.

*berkhayal mbonceng bro yang gendut2 lintas jalur 66 di amrik pake HD*

a riesnawaty said...

oh iya ya.... kok bisa lupa tentang tips kalo ngantuk. tengkyuh Mel.. ntar aku tambahin dalam tulisan. makasih udah mampir yak..

a riesnawaty said...

iya Sim. sama-sama.. si Malih ternyata body lampu depannya pecah dan stang-nya jadi nggak imbang.

*akibat kejadian ini, MJ bilang... tahun ini 2 kali aja jatah touringnya* we'll see... :D

DhaVe Dhanang said...

boleh di coba... boleh... bisa seminggu baru nyampe... ditinggal hunting dulu ama kopdar sepanjang pantura hahaaaa...

a riesnawaty said...

hahaha.. iya ya.. betul juga..

Terang Benderang said...

duh banyak juga bawaannya ya Mbak? ditaro dimana ini semua? dititipin mobil team penunjang? disini juga banyak bikers sliweran di tol, ngerasanya kayak Rossi semua, pantang jln pelan.. gituu :))
safe trip selalu ya Mbak :))

a riesnawaty said...

iya. banyak banget. :D semua barang (herannya) bisa muat di box belakang. Kami juga pake sidebag di kanan kiri. (kayak pak pos) naaah..berhubung ini touring aka. backpacker-an..dan bukan touring besar, jadi nggak pake mobil penunjang.
*selalu safety first kok mbak...seperti mottonya klub suami : ride safely, respect others.. ciaaaa...*

Emma ɐɯɯǝ said...

jadi pengen, siapa yg mw bonceeng? :-D

a riesnawaty said...

halah! dasar cileupeung :p ...
*bukannya ada 2000 orang yg udah ngantri mau mboncengin?*

a riesnawaty said...

halah! dasar cileupeung.. :-))

emil emierdhynie said...

Kalo mau bawa mpus sebaiknya di taro dimana Mbak ? xixixixi

a riesnawaty said...

ahahahaha...

tapi waktu itu di lebak bulus, saya pernah lihat vespa modif. -jadi ada kompartemen buat penumpang di samping- pas berhenti di lampu merah saya ngintip isinya. penasaran.

rupanya ada kucing kampung yang lagi leyeh2 kesenengan karena diajak tuannya jjs...

waaaa... :))

a riesnawaty said...

ahahahaha...

tapi waktu itu di lebak bulus, saya pernah lihat vespa modif. -jadi ada kompartemen buat penumpang di samping- pas berhenti di lampu merah saya ngintip isinya. penasaran.

rupanya ada kucing kampung yang lagi leyeh2 kesenengan karena diajak tuannya jjs...

waaaa... :))

Andi brata said...

salam kenal mbak dari madura..hoho

a riesnawaty said...

hai! met kenal jugaaa...

Andi brata said...

gimana perjalanannya ke madura?

a riesnawaty said...

monggo mampir kesini : http://ariesnawaty.multiply.com/journal/item/190/tour_de_Madura_episode_a_litlle_town_called_LASEM

udah diposting jurnalnya kok mas..

 
;