Wednesday, October 13, 2010

suratnya tak pernah sampai (bag. 1)

Sabtu 17 februari 1996; 3.40 pagi; Subuh. Setelah sahur.

[CURHAT DULU]

Terimakasih ya. Kamu sudah mau bicara lagi denganku. Kamu tak tahu saja. Betapa leganya hatiku.  Kisah ini bagai tak berawal dan tak berujung. Maafkan aku ya … kalau aku selalu menjadi orang yang peragu di dunia ini. Ah… sudahlah. Ada yang ingin aku ceritakan kepada kamu. Kisahku selama kamu tak mau bicara padaku.   

[bandung-padang- alahan panjang-padang-bandung; 3-10 februari 1996]

Kamu tahu, libur lebaran di kampus tahun ini hanya dua minggu (12 s.d. 24 februari) tapi karena aku pergi ke Padang seminggu sebelumnya, maka jadilah tiga minggu penuh hari liburku. Tentu akan dicatat seminggu bolos kuliah.

[AWALNYA]

Nggak disangka juga kalau dipikir-pikir. Aku ditawari untuk pergi ke tempat ini,  hanya tiga hari sebelum kami berangkat. Lalu hari minggu malam kami tiba di kota Padang. Disini panas sekali. Untunglah hanya semalam kami menginap. 

Keesokan harinya, pagi-pagi sekali dengan kendaran sewaan, kami bergerak menuju kota Alahan Panjang. Tak seperti Padang. Tempat ini sejuk sekali. Baju hangat yang kubawa rasanya tidak kuat menahan dingin dan kencangnya angin. Berkali-kali aku mengingatkat diri. Disini tidak sama dengan Bandung., Neng! 

[THE CREW]

Ada dua belas orang yang berangkat dari Bandung. Beragam latar belakangnya : arsitektur, biologi, geologi dan teknik lingkungan. Selain mahasiswa ada pula dosen senior yang bergabung didalamnya. Formasi pun bertambah lengkap dengan tambahan beberapa teman mahasiswa arsitektur UBH (universitas Bung Hatta) dari Padang dan beberapa orang dari Pemda setempat.

Dari total duapuluh orang itu, hanya aku dan Litta peserta perempuannya. Jadilah kami kesayangan semua. Lucu juga kalau diingat bagaimana awal perkenalan kami dengan teman-teman UBH itu. Semula masih malu-malu. Tapi akhirnya malah malu-maluin. Hahaha.. !

Team satgas pun dibentuk. Kami dibagi menjadi dua kelompok. Sementara para dosen yang sepuh itu lebih suka jalan sendiri. Mereka bilang hari terakhir saja akan bergabung. Maka pergilah kami, tiga hari penuh menjelajah di sekitar danau diatas dan danau dibawah. Mana sedang puasa pula. Ihiks…! Andai kamu ada disini. Kamu pasti sudah mengikutiku sambil membawa segelas air dan menyuruhku buka puasa. Hehehe…

3 comments:

HidÄÿÄt SG said...

Alinea pertama kalimatnya bagus, ilustrasi fotonya juga bagus.
Klop semua :-))

siscayun ... said...

Sudah lama gak baca critanya ..
Slalu bikin penasaran euy...

a riesnawaty said...

:D aih.. ada yang mampirrrr...

 
;