Friday, June 11, 2010

tour de Palembang, 27-30 mei 2010 : EPISODE KETEMU MBAK KUNTI

dalam kisah sebelumnya (EPISODE ADA BOX TERBANG) diceritakan mengenai kisah duka yang menimpa black cupu –ini nama motornya Hendraz- yang dalam semalam, arm relaynya jebol dua kali. Tidak hanya itu ada pula tambahan bonus : di tengah perjalanan box motornya terbang dan nyaris nyemplung ke dalam sungai. Sebagian foto-foto juga ada disini 1236 km

Minggu 30 Mei 2009, Jam 3 subuh, somewhere around hutan karet di Mesuji, Sumatera Selatan

Dan di dalam gelap, sosok berwarna putih itu bergerak cepat maju mundur diantara rimbun pepohonan tak jauh dari tempatnya berdiri. 

Maka meledaklah tangis Fanny –ini boncengernya Thomas- Thomas tak mampu berbuat apa-apa. (semoga sedang membaca doa). Tak jauh dari sana saya lihat Reza hanya mampu terpaku sambil tersenyum kecut  (saya : mungkin ada mbak Kunti yang sedang berdiri disamping Reza dan bilang “Tolong dibantu yaaaaaaa….” Hahaha….)

Sayang kejadian itu luput dari perhatian kami semua. Kami terlalu sibuk dengan si ceper yang kini ada di tengah jalan. Tanpa diperintah, sebagian dari kami mengambil posisi di kedua ujung jalan. Kami akan memberlakukan sistem buka tutup. Truk-truk besar dengan kecepatan tinggi tentu akan melintas disini. Di ujung jalan ada Thomas dan Fanny –ini boncengernya Thomas- Reza dan beberapa orang lagi. Begitu juga di ujung lainnya. Nah… sisanya bergerombol di sekitar TKP dan memandang Hendraz dengan gemas.

Hendraz berkeras untuk tinggal disini. Dia ingin menemani black cupu kesayangannya.

Walaupun ingin J nggak mungkinlah meninggalkan mereka disini. Setengah iba, setengah jengkel, setengah ingin melempar motornya dan menjualnya pada orang madura J. Akhirnya kami putuskan untuk mencegat truk kosong yang lewat.

Beberapa kali terjadi miskomunikasi dengan pick up dan truk yang lewat. Ketika Adnan hentikan, mereka malah ngibrit lari tunggang langgang. Mungkin kami dikira perampok kali ya… atau tampang kami semua terlalu keren di pagi buta seperti itu. Hihihi…

Hingga akhirnya ada juga satu truk kosong yang dengan sukarela berhenti di dekat kami. Mereka dalam perjalanan menuju Lampung.

Sekarang, motor sekaligus bikernya langsung kami ‘kirim’ ke Lampung. Agak sulit juga memindahkan si ceper yang berat itu naik ke atas truk. Sementara tiga orang naik ke atas truk, sisanya melepas box belakang. Tangki bensin menyusul kemudian. Lalu beramai-ramai mengangkat si cupu. Dua box givi milik Fanny Sombah pun tak luput dari incaran kami.  Sejak dua hari lalu, motornya pun bermasalah. Shock-nya jebol. Kami tak mau ambil resiko ia akan menyusul si cupu karena beban dan medan yang berat.

Ah.. ngomongin soal shock jebol ini saya jadi ingat kejadian dua hari lalu.

Jum’at 28 Mei 2010; 15:20 sore (masih di tengah jalan di daerah Mesuji)

Sore itu, Eko Probo memberi isyarat pada kami. Ia perlambat laju pio-nya lalu berhenti di tepi jalan. 

Setengah tak rela Zico, Bismo, Hendraz, Sontry, AndyBrod, Gojali, Hendry Tobing, Mulyadi, Adit dan eMJe -suami saya tentunya- merapat. Jalan yang kami lalui sekarang amatlah mulus tanpa lubang. Setelah didera jalan penuh lubang hampir seharian tadi, gatal rasanya ingin memacu kendaraan sekencang-kencangnya.

 

“ Rombongan di depan tak terkejar ya” ucapnya tak percaya “Padahal udah gaspol abeees” nyengir.

Rasanya selepas mengisi bensin di Menggala tadi barisan cukup rapi. Dengan dikumendani oleh Adnan selaku vorrijder, kami semua tak ragu menarik gas dalam-dalam. Tapi mungkin karena kombinasi jalan aspal yang mulai mulus, barisan yang terlalu panjang dan akibat terhambat truk di beberapa titik. Maka pasukan pun terpisah dengan suksesnya. Terutama kami yang (mengangkut beruang-beruang itu) ada di barisan paling belakang.

Jadi inilah kami, sebelas motor yang kebingungan di tengah jalan.

“Coba hubungi mereka” saya lupa siapa yang memberi perintah. Tapi saya ingat Adit mengeluarkan HP-nya dan menghubungi mereka.  Tak lama kemudian ia menutup telponnya. Kami sungguh mati penasaran.

 “Mereka… nyasar!!!!”

“Dan sekarang masih ada di belakang kita.”

Sedetik dua detik senyap. Lalu…..

“Buhuahahahahaha…!!!!” tawa kami pun pecah. Jadi selama ini kami mengejar siapa?

Kenapa bisa begitu? Hmmm.. alkisah di tengah perjalanan. Saking asyiknya pak kumendan di depan, ia tak memperhatikan rambu jalan. Di salah satu kelokan mereka malah menikung kembali menuju bakaheuni, Lampung. Aw..aw..aw…

SPBU pematang panggang, 16.20 sore

 Akhirnya kami bertemu lagi ketika melihat rombongan Adnan datang merapat. Mereka datang tanpa Tommy, Qosyim, Micky dan Rina –boncengernya Micky-  Mereka masih tertinggal di belakang. Ada masalah pada motor-nya Micky. Entah apa yang terjadi pada mereka. Tapi saya yakin saat itu Tommy yang penasaran masih sibuk membongkar motor.

Sementara disini, Adnan juga masih berkutat dengan motor Fanny Sombah. Kali ini shockbreaker-nya bocor. Semua menuding beban motornya yang terlalu berat. Selain membawa boncenger, motornya pun mengangkut tiga (yup! TIGA BUAH) box givi yang dipasang di tengah dan di samping kanan kirinya.

“Berat tiga box itu hampir sama dengan satu motor bebek lho!” bisik Hendraz pada saya.

“ooooo…” saya menatap takjub.

Sementara hari semakin senja. Target mencapai Palembang pukul enam sore kini hanya angan-angan saja. Apa yang terjadi dengan motornya Micky ya?

NEXT : motornya Micky kena ‘santet’

10 comments:

Jack Bvlgari said...

2 thumbs up! seru abiezzzzz.......

a riesnawaty said...

hahaha..

hariy ahmad said...

pengalaman touring yg mengesankan

a riesnawaty said...

betul

Tiwi Subodro said...

beuuuh seru pisan Bu....btw, pinggang gak encok ya naik motor berjam-jam gitu ?....hihiiihi
Gw cuma diboncengin 2 jam aja udah nyerah....:p

a riesnawaty said...

kwkwkwkwk.. pegel-pegelnya.. seminggu nggak hilang ..

*yang pulang turing ngadepin rumah berantakan dan cucian setumpuk*

siscayun ... said...

*yang pulang turing ngadepin rumah berantakan dan cucian setumpuk*....

setelah 29 jam perjalanan, dan semua cerita itu...
haaaahhh... benar adanya kalo mereka bilang - juga aku.. kamu wanita perkasa mbak ...
hehehehe :)

a riesnawaty said...

ampuuuuuun DJ.....!!!!!

Robby Milo said...

aaaaaaaaaaaaahhhhhhhhhhh kenapa gak dijual aja ke orang madura.. lumayan buat bensin

Nego Lancelot Excalibur said...

tob markotob,..
gazz ke palembang srasa masih kmarin sore,,, pdhal udh lama nian....

 
;