Wednesday, November 21, 2007

24 wajah billy

Rating:★★★★
Category:Books
Genre: Other
Author:Daniel Keyes

Mungkin saya sendiri akan merasa takut luar biasa ketika setiap kali bangun tidur, saya tidak ingat apa yang telah saya lakukan dalam beberapa hari ini. Saya sudah memakai baju yang berbeda, saya ada di tempat yang sama sekali asing, atau ada di depan orang yang tidak saya kenal. Ada beberapa bagian dari hidup saya yang tidak saya ingat sama sekali.

Betapa mengerikan!

Buku ini baru selesai saya baca tadi pagi. Sudah berhari-hari ini. On off saya baca. Sambil makan bubur ayam, sewaktu ngantri di bank, Di depan tv *pas lagi iklan*, ketika nungguin tukang sayur lewat depan rumah, ada di dalam tas sewaktu nonton pameran foto, saya buka waktu nungguin si mpus makan malam, sewaktu saya puppy di toilet dan terakhir ketika tadi sarapan roti panggang dan minum kopi di halaman belakang.

Sebenarnya buku ini sudah saya beli maret tahun lalu. Tapi baru sempat saya baca sekarang. Saya lupa atas rekomendasi siapa. Mungkin dari salah seorang teman. Saya tertarik karena ini kisah nyata.

Saya juga tertarik karena ini mengenai multiple personality disorder. Orang dengan kepribadian majemuk. Setelah Sybill  *yang ditulis Flora Rhieta Schreiber mengenai kisah nyata seorang gadis dengan 16 kepribadian* yang pernah saya baca tujuh tahun lalu, kisah Billy ini jauh lebih menyentuh hati dan jauh lebih rumit.

Billy memiliki 24 kepribadian. Diantaranya terdapat Arthur, 22 tahun, pria Inggris yang cerdas tapi tanpa emosi; Ragen Vadascovinich, 23 tahun, lelaki kasar berkebangsaan Yugoslavia; Danny, 14, anak yang selalu ketakutan; David, 8, bocah si penahan rasa sakit; Christene, 3, gadis cilik kesayangan Ragen atau Adalana, 19, seorang wanita lesbian yang pemalu, kesepian, dan introvert.

Ia tertangkap karena kasus perampokan dan pemerkosaan di kampus Ohio State University. Kasus ini menggemparkan masyarakat Amerika, setidaknya di negara bagian Ohio, pada akhir tahun 1970-an. Ditambah tajamnya pena dan media massa pada saat itu, cukup mengganggu upaya pemulihannya.

Saya salut kepadanya. Saya bersimpati. Seorang Billy Milligan harus melewati masa kecilnya yang kelam. Dan ketika ia tak kuasa menanggung beban, membuatnya menjadi bagian-bagian pribadi lainnya yang dapat mewakilkan apa yang tidak dapat ia lakukan.

Saya ‘tak sabar’ membaca masa-masa selama bertahun-tahun ia di penjara. Selama ia keluar masuk rumah sakit. Terutama pergulatannya untuk ‘menyatukan’ keduapuluh empat kepribadiannya yang lain.

Ah, saya jadi penasaran, dan mulai mengamati orang-orang di sekitar saya. Mungkin banyak orang seperti ini. Atau jangan-jangan saya sendiri orangnya

 Serpong 21 november 2007 15:32 (hari yang panaaaaas, si empus lagi bobo di kolong mobil)

14 comments:

a riesnawaty said...

sori, di post ulang. salah room :D makasih buat mbak Ut, dek Li, mbak Ayinda, dan Dik Emma yang sempet comment di ruang sebelumnyah...

Dek Li : aku belum kenalan sama alter ego-mu nih ... kenalin duuunk..;)
mbak Ut : Dijamin deeeh.. nggak bakal brenti kalo belum selesai mbacanyaaa...
mbak ayinda : iya mbak, ini udah 2 hari 2 malem kebawa mimpi ... hehehe
dik Emma : dijamin seruuuuuw...!

May Hendrawati said...

aku pernah baca sebagian Ries...dikiiiiiiiiiiit banget, punyanya temen..ga sanggup melanjutkan..serem banget

a riesnawaty said...

awalnya aku juga gitu agak serem mbacanya, agak skeptis pula. plus -menurutku- terjemahannya rada kaku. Walo ternyata memang harus dibaca pelan-pelan. dan akhirnya nggak sabar pengen tahu gimana akhirnya.

tembang pribumi said...

kisah nyatakah?

mlaku mlaku ambar said...

tiap orang punya dark sides Ries, apakah itu kepribadian ganda atau bukan. Aku percaya itu.

bagus hu said...

baca yang kyk gini gw malah sedih ries. gw suka inget dulu waktu sering bolak balik rs nengokin kakak.

a riesnawaty said...

kisah nyata, Wi. Terakhir aku baca, dia keluar dari rumah sakit tahun 1988. Punya yayasan perlindungan anak dan tetap berkepribadian ganda.

a riesnawaty said...

iya mbar...

a riesnawaty said...

iya Gus, aku masih inget waktu kita ngobrol di Cifor kemaren ya. Semoga keadaan kakakmu sudah mulai lebih baik sekarang ya Gus...

Mbah Steve said...

Ada segi positip juga dari kepribadian ganda... dunia ini ibarat panggung sandiwara... setiap saat cerita dan peran kita bisa berbeda... Seorang pria di kantor mungkin seorang direktur yang berwibawa dan ditakuti oleh bawahan... giliran di rumah menjadi seorang pria yang takut sama istrinya... selanjutnya menemukan dunia lain yang indah kita ketika bergabung dengan komunitas pecinta alam... Seorang preman aja kadang di gunung bisa berubah jadi anak kecil yang penakut...

Saya pribadi kalau lagi pusing dengan segala permasalahan... saya membaca buku berbahasa Inggris atau berbahasa Belanda, saya menemukan dunia lain yang membawa saya ke alam lain juga, seolah-olah saya di negeri yang berbeda. Apalagi kalau lagi di gunung wah... kita bisa berubah jadi kaya orang hutan...

Salam buat seluruh anggota Komunitas Empuss

a riesnawaty said...

halah? kok jadi salam ke sluruh komunitas mpuss? hehehe...makasih buat sharing-nya Steve...

memaya kan realita said...

semua orang setidaknya punya 3 kepribadian ;)

a riesnawaty said...

oh ya?

a riesnawaty said...

hmmmm....

 
;