Wednesday, January 19, 2005

Bis kereeeeennn milik pak Haji


Ngomongin soal transportasi, pasti temen-temen BP' ERS nggak asing lagi ya dengan yang namanya bis. Murah meriah apalagi untuk jarak jauh, bisa jadi salah satu andalan tuh. Rupa-rupa bentuk dan fasilitas yang ditawarkan. Mau yang ekonomi, yang ber-AC hingga sekelas super eksekutif. Tinggal pilih dan sesuaikan dengan kocek masing-masing.

Yang tak kalah menarik, setiap daerah pasti memiliki ciri khas masing-masing. Ya bis nya … ya orang-orangnya … ya sopirnya … juga suasananya. Pedagang yang hilir mudik menawarkan dagangan. Mulai dari jeruk hingga pulpen, tissue hingga rokok. Anak yang menangis karena kepanasan. Asap rokok yang ngebul non stop sepanjang perjalanan hingga bau obat gosok sampe obat urut (*nggak boleh nyebut merk ya? ..*) akibat… ehem…. ada yang mabuk darat!!!

Awal Juni 2004 lalu, saya bersama kedua teman saya, Ika dan Jenny jalan-jalan ke gunung Tambora. Gunung ini terletak di ujung Barat pulau Sumbawa, Nusa Tenggara Barat.

Karena masalah waktu (dan jatah cuti yang terbatas… he..he..) kami menumpang pesawat hingga Bima. Bandar Udara Muhammad Salahuddin terletak di daerah Palibela, beberapa kilometer di sebelah selatan kota Bima.
Dari sini kami lanjutkan ke kota Dompu. Sesuai rencana, kami akan menginap terlebih dahulu di kota Dompu. Mengontak teman kami yang ada disana, mencari informasi dan membeli tambahan logistik.

Keesokan paginya, saya dan Ika 'membajak' satu angkot yang pasrah lewat di depan penginapan. (*hajar Bleh!!! *) Maklumlah, perbekalan kami cukup membengkak kali ini. Tiga carrier, dua daypack, dan tiga kardus berisi makanan dan air.

Tujuan kali ini adalah terminal Dompu. Dari sana perjalanan akan kami lanjutkan menuju Calabai/ Labuan Kananga (catatan : entry point menuju Ds. Pancasila, dusun terakhir sebelum melakukan pendakian ke gunung Tambora). Beruntunglah kami, bis ¾ (*bayangin metromini deh!!*) yang akan berangkat ternyata hanya 2 kali dalam sehari. Jam 8 pagi dan jam 1 siang.

Kursi belum begitu penuh … (*sambil nyengir*) … saya sudah melirik bangku kosong yang ada di depan, tepat di sebelah sopir. Bagi kami, ini tempat favorit, bisa melihat pemandangan dengan jelas.

" Maaf !! Kursinya sudah di booking " kata sang supir. Busyeeettt!!!

Sementara itu barang-barang kami yang segede gaban, sudah diletakkan di atas atap bis (*iya … ada di ATAP*) bersama hasil bumi yang dibawa penumpang lainnya. Kami membayar masing-masing 15 ribu rupiah serta tambahan 5 ribu rupiah untuk total tambahan bagasi.

Tepat pukul 8 pagi, bis kami berangkat. (*untuk yang satu ini salut deh sama bapak sopir!!*) Kami duduk dengan manisnya bersama Ibu-ibu, anak-anak, remaja putri.

Perjalanan diperkirakan akan memakan waktu sekitar 6 jam. Menyisir tepian pulau. Selain jarak yang cukup jauh, juga kondisi jalan (*ampuuuuuunnnn ...baru kemudian saya tahu*) yang hampir setengahnya rusak total.

Penumpang naik dan turun silih berganti. Penuh sesak. Kalo bisa, satu bangku diisi empat orang (*maklumlah ….. wong cuma 2 kali sehari je'*).
Belum termasuk yang berdiri di dalam bis. Hingga yang duduk di atas atap. LUAR BIASA.

Sebagai manusia yang rajin minum air 8 liter sehari, tidak seperti Ika dan Jenny …. Saya rajiiiiiiiiiiinnnnn sekali ke toilet. Satu hal yang mebuat saya khawatir adalah perjalanan selama enam jam, bayangin!
Syukurlah, di tengah perjalanan, in the middle of nowhere, bis kami berhenti. Rupanya dijadikan sebagai tempat rehat. Beberapa warung untuk sekedar makan dan minum kopi. Toilet alam berupa bedeng sederhana yang menghadap laut. (lumayaaaaan…. Sambil memenuhi panggilan alam sekaligus memandang keindahan laut lepas).

Ika sudah sedari tadi meminta penumpang di dalam bis untuk berpotret bersama. Sekaligus memberikan penjelasan singkat atas pertanyaan-pertanyaan penumpang yang keheranan memandang kami. (*mungkin mereka berpikir … ngapaiiiiin capek-capek naek gunung ..*)

Rehat sekitar 15 menit, bis bersiap kembali melanjutkan perjalanan.
Penumpang lain mulai masuk ke dalam bis. Jenny pun sudah menyusul.
Sementara sisanya (*bapak-bapak dan beberapa remaja ABG*) mulai memanjat tangga di belakang bis. Hendak naik kembali ke atas atap. Saya dan Ika berpandangan.

"why Not?" kata Ika.
"Masih ada tempatkah diatas?" tanyaku kepada orang-orang yang ada disana. Sambil berseru-seru mereka membantu kami naik. Menyediakan tempat yang paliiiiing aman buat kami. Kami duduk diantara barang-barang penumpang.

Right decision! Dengan begitu saya bisa mengambil foto sebanyak-banyaknya. Merekam gambar juga. Dan yang pasti ber-AC!!!….
(*Air Cendela!!! Hua..hua…. angin bo! please! Do not try this at home!
He..he… karena malamnya … kulit perih terbakar akibat lupa pakai
sunblock*)

Dan pemandangan selepas tempat rehat tadi, bertambah indah. Ilalang khas Pulau Sumbawa, daerah penggembalaan kuda dan sapi dimana-mana serta laut yang berwarna biru di sisi barat kami. Sesekali kami harus merunduk (atau bergaya ala pantai) akibat ranting pohon di kanan kiri jalan.
(*mau kesamber ranting pohon?*)

Obrolan dengan sesama penumpang dek juga tak kalah seru. Ada seorang Bapak yang tiap hari menengok peternakan kudanya. Ada yang menceritakan lahan ini milik gubernur anu, peternakan ini milik pejabat anu. Serta beberapa anak sekolah yang hendak berlibur. Hingga beberapa kali bis berhenti di daerah permukiman hanya untuk menurunkan barang kiriman.
(catatan : bis sekaligus ekspedisi pengiriman barang).

Yang lebih seru lagi, justru ketika 4 hari kemudian kami kembali lagi menuju kota Bima. Bis yang kami tumpangi berangkat pukul 2 siang dari Labuan Kananga. Ika dan Jenny duduk agak di belakang. Sedang saya, duduk bersama seorang Bapak, di depan disamping sopir bis. Ngobrol kesana-kemari. Pak sopir kami ini dipanggil dengan akrab oleh para penumpangnya dengan sebutan Pak Haji. Dengan bangga, ia ceritakan kecintaanya akan profesinya. Bercerita pula dia akan anaknya yang nanti akan kuliah di Surabaya. Serta suka-duka waktu ia naik haji tahun lalu.

Tiba-tiba dari belakang Ika mencolek bahu pak Haji :
"Pak … bisa berhenti sebentar? Temen saya mau memotret, sebentaaaaaaaaarrrrrrr ajaa.. "

Jenny sudah dalam posisi mode on di pintu bis. Kamera sudah siap di tangan. dengan kondisi jalan yang cukup rusak, saya yakin Jenny susah sekali mengambil foto. Tapi memang pemandangan di luar sana luar biasa.
Menjelang sore. Cahayanya sedang bagus-bagusnya. Siluet gunung Tambora nampak di kejauhan sana.

Bis berhenti. Diikuti oleh pandangan bertanya-tanya dari seisi penumpang bis. Jenny segera mengambil beberapa gambar. Sambil menoleh ke belakang Pak Haji berkata ; "dari Jakarta !!! dari Jakarta!!!"

Ohhhhh….. Ramai penumpang berkomentar.... tanda maklum. Tak lama kemudian bis kembali melanjutkan perjalanan. Diikuti cengiran lebar kami bertiga.

Perjalanan ke Bima cukup jauh. Kami baru tiba sekitar pukul 8 malam.
Tapi yang nggak akan saya lupakan, di tengah jalan tempat kami rehat kemarin… kami bertiga di traktir makan oleh pak Haji….. !!!! he insist !!!!

Apa boleh buat …. Rejeki nggak boleh ditolak kan?

(Serpong, 23 Nopember 2004)


9 comments:

Toto ' said...

Perjalanan yg sangat menarik.............
Trek Tambora seperti gunung apa ya.....???

a riesnawaty said...

hmmm... yang jelas, menuju pos 1 nya saja jalurnya jauuuuuh banget. Itupun kalo beruntung bisa nebeng truk logging. Jalurnya kayak ke Slamet via. bambangan atau seperti ke Raung .....dan yang lebih asyik .... padang jelatangnya huehehehe ... antara pos 3-4...

Toto ' said...

Butuh berapa jam perjalanan normal ???? (tambah penasaran)

a riesnawaty said...

dari Ds. Pancasila, kalo nggak salah total sekitar 10-12 jam deh. Kalo mau info detail japri aja yooo..temenku ada rencana mau kesana sekitar Mei entar. Mau nyoba jalur Doropeti

Toto ' said...

boleh infonya dikirim ke sini to2top@yahoo.com........... maaf loh ngerepotin :))

Toto ' said...

ini photo panjenengan ya........??

a riesnawaty said...

Hohoho... kok kamu bisa nyampe ke situ To? Yup! That's me! *malu2 mode : on* asalnya dikontrak Steve untuk jadi 'gadis bulan maret' nya web merbabu. Tapi kemaren, dia bilang :"Kontrak setahun aja ya Ries?" huehehehe.. lumayaaaan, dapet gratisan kaos merbabu.com

a riesnawaty said...

Hohoho... kok kamu bisa nyampe ke situ To? Yup! That's me! *malu2 mode : on* asalnya dikontrak Steve untuk jadi gadis bulanan web merbabu. Tapi kemaren, dia bilang :"Kontrak setahun aja ya Ries?" huehehehe.. lumayaaaan, dapet gratisan kaos merbabu.com

Toto ' said...

............... :))

 
;