Hari keenam Minggu, 3 Januari 2010, pukul 22.00 wib (di Ciasem, Pamanukan. Dalam perjalanan pulang ke Jakarta)
Dalam gelap, tahu-tahu saya sudah tergeletak di tengah jalan. Di sebelah, suami saya terguling meringis menahan sakit. Si Malih –ini nama motor kami- juga terbalik di hadapan.
Kami duduk dan menatap sorot lampu truk tronton yang berdecit tepat di depan hidung kami. Untunglah motor yang dikemudikan Hasim, Hendrix, Lulu dan Fajar cepat bermanuver menghindari kami. Dan kemudian merapat di sekeliling dan bergerak cepat memblokir jalan melindungi kami.
Kami bertiga bagai penyanyi yang sedang disorot dengan lampu ribuan watt. Lalulintas terhenti saat itu juga.
Bagai ribuan slide foto yang bergantian di pelupuk mata saya. Berganti-ganti seperti di film-film itu lho. Selasa lalu di Pamanukan, hujan-hujanan mencari penginapan. hari kamis tertawa riang foto-foto di jembatan Suramadu lalu berlompatan di pantai Lombang. dan Kemarin, saya keluar masuk pabrik kerupuk di Magetan yang akhirnya kami terkantuk-kantuk menuju kamar diantara ABG Salatiga yang sedang tipsi.
Jangan-jangan ini akhir dari hidup saya….hiks! Ini kisah perjalanan touring akhir tahun kami ke Madura dua minggu lalu. 29 Desember 2009 – 3 Januari 2010
Hari pertama Selasa, 29 desember 2009; Percaya tidak, ternyata ada hotel dormy di SPBU
Karena lelah, suami saya memutuskan untuk beristirahat sejenak di salah satu SPBU. Kami baru menginjak Pamanukan saat itu. Lulu pun mengikuti dari belakang. Saya sih sudah ‘pingsan’ sedari tadi. sepatu dan baju basah, kedinginan, dan saya terkantuk-kantuk membonceng di belakang.
Saya tidak mau nginap di hotel kuda laut lagi. Bukannya saya manja. Tapi beberapa kali menginap dengan cara seperti ini, bukan membuat tubuh saya segar keesokan harinya. Saya ingat beberapa bulan lalu. Dalam perjalanan pulang kembali dari Jogja. Tidur di mushola sebuah SPBU di Cileunyi, Bandung, Dan saya tidak bisa tidur. Padahal sebelumnya saya ngantuk sekali.
Tapi malam ini memang luar biasa. Baru berangkat dari rumah di Bekasi pukul 5 sore. Dan hujan berember-ember segera menyambut kami. Percuma menunggu hujan dan berharap untuk berhenti. Walau sudah memakai jaket rangkap dan raincoat. Sepatu dan pakaian basah hingga ke dalam. Kalau sudah begini, saya berharap bisa menunda perjalanan hingga esok pagi.
Sekilas baru pukul sepuluh malam. Maka si Malih, ini nama motor kami, dan si Rohman, ini juga nama motornya Lulu, sebenarnya sih namanya Rodman , perlahan masuk SPBU mencari tempat istirahat.
TERSEDIA DI SPBU KAMI, KAMAR/RUANG, MENGINAP ATAU TRANSIT, FULL AC KAMAR MANDI DI DALAM, AIR PANAS, BERSIH NYAMAN MURAH, HANYA 30 RIBU/ ORANG, SPBU 34-41222 SPBU HIKMAH PUTRA JL. RAYA SUKASARI KM 4, PAMANUKAN 0260-551199
Aiiiiiih.. air panas? Ada air panas? ..hahaha… Baru kali ini saya temukan SPBU sekaligus penginapan. Tepat disaat dibutuhkan. Kedinginan, kehujanan, basah. Nggak ada yang lebih menyenangkan selain mandi air panas dan tidur di tempat yang hangat.
Maka target malam itu, 300 km lagi menuju Tegal seolah terlupakan. Digantikan oleh sebuah kasur yang empuk dan setumpuk pakaian kering.
To be continued
(Next : "geng' motor itu namanya SADIS)
Dalam gelap, tahu-tahu saya sudah tergeletak di tengah jalan. Di sebelah, suami saya terguling meringis menahan sakit. Si Malih –ini nama motor kami- juga terbalik di hadapan.
Kami duduk dan menatap sorot lampu truk tronton yang berdecit tepat di depan hidung kami. Untunglah motor yang dikemudikan Hasim, Hendrix, Lulu dan Fajar cepat bermanuver menghindari kami. Dan kemudian merapat di sekeliling dan bergerak cepat memblokir jalan melindungi kami.
Kami bertiga bagai penyanyi yang sedang disorot dengan lampu ribuan watt. Lalulintas terhenti saat itu juga.
Bagai ribuan slide foto yang bergantian di pelupuk mata saya. Berganti-ganti seperti di film-film itu lho. Selasa lalu di Pamanukan, hujan-hujanan mencari penginapan. hari kamis tertawa riang foto-foto di jembatan Suramadu lalu berlompatan di pantai Lombang. dan Kemarin, saya keluar masuk pabrik kerupuk di Magetan yang akhirnya kami terkantuk-kantuk menuju kamar diantara ABG Salatiga yang sedang tipsi.
Jangan-jangan ini akhir dari hidup saya….hiks! Ini kisah perjalanan touring akhir tahun kami ke Madura dua minggu lalu. 29 Desember 2009 – 3 Januari 2010
Hari pertama Selasa, 29 desember 2009; Percaya tidak, ternyata ada hotel dormy di SPBU
Karena lelah, suami saya memutuskan untuk beristirahat sejenak di salah satu SPBU. Kami baru menginjak Pamanukan saat itu. Lulu pun mengikuti dari belakang. Saya sih sudah ‘pingsan’ sedari tadi. sepatu dan baju basah, kedinginan, dan saya terkantuk-kantuk membonceng di belakang.
Saya tidak mau nginap di hotel kuda laut lagi. Bukannya saya manja. Tapi beberapa kali menginap dengan cara seperti ini, bukan membuat tubuh saya segar keesokan harinya. Saya ingat beberapa bulan lalu. Dalam perjalanan pulang kembali dari Jogja. Tidur di mushola sebuah SPBU di Cileunyi, Bandung, Dan saya tidak bisa tidur. Padahal sebelumnya saya ngantuk sekali.
Tapi malam ini memang luar biasa. Baru berangkat dari rumah di Bekasi pukul 5 sore. Dan hujan berember-ember segera menyambut kami. Percuma menunggu hujan dan berharap untuk berhenti. Walau sudah memakai jaket rangkap dan raincoat. Sepatu dan pakaian basah hingga ke dalam. Kalau sudah begini, saya berharap bisa menunda perjalanan hingga esok pagi.
Sekilas baru pukul sepuluh malam. Maka si Malih, ini nama motor kami, dan si Rohman, ini juga nama motornya Lulu, sebenarnya sih namanya Rodman , perlahan masuk SPBU mencari tempat istirahat.
TERSEDIA DI SPBU KAMI, KAMAR/RUANG, MENGINAP ATAU TRANSIT, FULL AC KAMAR MANDI DI DALAM, AIR PANAS, BERSIH NYAMAN MURAH, HANYA 30 RIBU/ ORANG, SPBU 34-41222 SPBU HIKMAH PUTRA JL. RAYA SUKASARI KM 4, PAMANUKAN 0260-551199
Aiiiiiih.. air panas? Ada air panas? ..hahaha… Baru kali ini saya temukan SPBU sekaligus penginapan. Tepat disaat dibutuhkan. Kedinginan, kehujanan, basah. Nggak ada yang lebih menyenangkan selain mandi air panas dan tidur di tempat yang hangat.
Maka target malam itu, 300 km lagi menuju Tegal seolah terlupakan. Digantikan oleh sebuah kasur yang empuk dan setumpuk pakaian kering.
To be continued
(Next : "geng' motor itu namanya SADIS)
13 comments:
wiuh... bekpekers bisa nie hehe... mantab,,,
itu pas insiden conrod patah ya mbak.....duh ngeri banget tuh....di jalur pantura lagi kejadiannya.....(biasanya mas emje jalannya kenceng tuh) syukurlah Gusti Allah masih maringi selamet kalian berdua.....
betul mas Imam. Sampe sekarang juga saya masih percaya nggak percaya ...
alhamdulillah kami masih dilindungi Allah..
andaikan banyak SPBU yang spt itu .. ya mas Dhave..
salam kenal Mbak Arie, seneng bacanya, salud, baca cerita anda & rombongan ini lebi hebring drpd nonton Valentino Rossi & kawanannya.. keep posting yaa :))
met kenal juga Mbak...:) makasih udah mampir. Monggo silakan di tengok. Postingannya masih bersambuuuuung..mbuuuung..mbuuuuung.....
met kenal juga Mbak...:) makasih udah mampir. Monggo silakan di tengok. Postingannya masih bersambuuuuung..mbuuuung..mbuuuuung.....
wuih.. kecelakaan.. alhamdulillah bisa selamat ya.
btw, suami pernah ikut pelatihan safety driving nggak? di klub motor biasanya ada ya?
tulisan bagus, saya suka, mana foto motornya ya
Haduuh haduuuh....ati ati mbak. safety first :)
iya mas Agam. Alhamdulillah kami berdua saat ini sehat wal afiat. Suami udah ikutan safety riding kok, wajib ituuuu. Jadi kemaren itu ada faktor X-nya.
mau tahu? hehehe.. tunggu lanjutannya yaaah...
ihiks.. iyah..! makasih yak..!
makasih mas Krisna. Foto motornya nyusul yah
Post a Comment