Well my bro, terakhir kita ketemu hampir setengah tahun yang lalu ya. Sudah lama sih. Apalagi sejak kalian berdua *kamu dan suami saya* sudah tak aktif lagi di 'dunia persilatan' dan sejak kami memutuskan untuk pindah rumah ke Bekasi daaan... oiya sejak serangan stroke mu yang pertama sehingga kamu harus menjual motormu dan tak lagi touring kesana kemari.
Kita benar-benar jarang ketemu ya Ndy. Tapi kadang saya masih dengar sepotong dua potong kabar tentang kamu. Ketika suami saya pulang kantor atau ketika kami ngobrol berdua di ruang tamu.
Iya, pertemanan kita juga nggak sengaja. Ini gara-gara my hubby yang gaol itu bersahabat erat denganmu. Kamu juga yang pertama kali memanggil saya "hany" *padahal kamu tahu itu, itu panggilan sayang suami khusus untuk saya. Dan sejak hari itu, serentak seluruh bro turut memanggil saya, hany, ibu hany, sis hany :p
Kadang saya iri dengan kamu, Ndy. Kalian berdua begitu dekat. Begitu spesial. Sepertinya tak ada rahasia lagi. Seolah langsung ada chemistry-nya, sedetik setelah pertemuan pertama. Apa karena kalian sama-sama aquarius? Apa karena umur kalian yang hampir sama? Entahlah.
Kadang juga, kamu juga yang jadi tumpahan omelan saya, ketika saya merasa belahan jiwa saya terlalu sibuk dengan kegiatan kalian. Maaf ya, ndy.
Maka ketika pagi ini saya lihat fotomu dengan selang disana sini, dengan masker oksigen di wajah. Saya benar-benar nggak percaya. Bagi saya, kamu adalah manusia super. Kamu nggak mungkin pergi. Ini hanya serangan yang kesekian. Sama seperti yang sebelumnya. Kamu pasti bisa melewatinya.
Tapi rupanya Tuhan sudah punya rencana ya. Dan saya yakin rencana-Nya manis sekali.
Saya nggak bisa nganter ya, Ndy. Suatu hari saya janji akan mampir ke tempatmu. Barusan saya kirim doa. Dan saya titipkan setiap huruf dan kata, ucapan dan air mata melalui suami saya tercinta. Saya tahu, dia jauh lebih terpukul dibanding saya.
Asal kamu tahu, pagi tadi sebelum berangkat ke kantor, matanya sembab menahan air mata. Dan pikirannya gelisah dan ingin terbang langsung mendekati jasadmu berada.
Maka saya relakan suami saya untuk tak pulang ke rumah malam ini. Supaya dia bisa mengurusmu dan mengantarmu pulang. Ke tempat peristirahatan terakhirmu.
Selamat jalan ya my bro. Hati-hati.
Dan Wida... be brave ya... saya percaya kamu bisa melewatinya.
Buat teman-teman yang lain, jaga kesehatan ya dan selalu bersyukur masih diberi umur panjang. Maka jangan tunda sampai besok. Jangan tinggalkan sholat lima waktu dan mulai rajin baca Al Quran.
*btr 24-11-2014 : 12.07 wib, ketika tak ada air ketika akan mencuci dan mpus jack yang tadi pagi hilang dan belum sempat sarapan. Tapi siang ini kedua masalah tadi sudah selesai kok. Air sudah mengalir dan mpus jack sudah pulang.
1 comment:
Masih susah nahan supaya gada air mata lagi yang menggenang setiap melihat fotonya, apalagi membaca kisah kenangan2 sahabatnya Brod di fb.. Begitu istimewa kenangan bersamanya.. Apalagi untukku yg sempet ngerasain tinggal alias ngekos di rumahnya. Teras depan rumahnya jadi saksi kami saling sharing berbagai hal, saat yang lain sudah tidur, sambil ngepulkan asap rokok (yang pasti brod ngumpet2 ngepulinnya.. hehehe) hikss.. mulai sedih lagi..
Met jalan, tum.. (panggilan "sayangku" untuk beliau meski sama2 sudah tak menjabat lagi di MiLYS)
Post a Comment