Saya tertinggal di pabrik ini. Gedung tanpa plafon yang suram tempat pabrik kerupuk itu berada. Sibuk motret sih. Kegiatan saya rupanya ditangkap oleh ayahnya mas Anto. Maka jadilah kami berdua ngobrol di belakang.
Putranya tiga, laki-laki semua. Hanya si sulung yang kelihatannya punya bakat untuk meneruskan usaha keluarga. Dulu pernah mburuh di Tasik. “Buat kerupuk juga Pak?” “Iya, lama-lama saya mikir. Kenapa nggak buka usaha sendiri. Akhirnya saya pulang dan buka pabrik kerupuk. Nggak langsung berhasil. Dua kali saya gagal. Sempat jual donat dan jual apa saja.”
Tapi akhirnya kembali lagi ke kerupuk. Modalnya terus diputar, hingga dalam waktu empat tahun ia sudah dapat membeli sebidang tanah dan membangun rumah diatasnya. Walau kini keuntungan tak lagi seperti dulu. “Sudah banyak saingan!”
Ah….saya yakin ia tak bakal menyerah. Sama seperti dulu.
(Proses pembuatan kerupuk ini cukup rumit. Kalau musim hujan seperti ini, adonan kerupuk yang telah direbus dan dipotong-potong harus di steam dan di keringkan dengan mesin. Ada mesin press bertekanan, oven dan beberapa alat penggorengan. Bahan bakarnya sekam kayu, dipasok dari sisa pemotongan kayu di sekitar situ. Begitu kerupuk sudah digoreng dan dimasukkan dalam karung besar lalu dioper ke tetangga sekitar, untuk dibungkus menjadi kemasan kecil dan siap untuk dijual)
Sabtu, 2 Januari 2010; Magetan, dalam perjalanan pulang kembali ke Jakarta (selengkapnya : tour de madura ada perusahaan kerupuk ABC di Magetan; Terimakasih untuk keluarga besar bro Anto; kalau ingat tadi hanya ingin mampir setengah jam saja disini, saya jadi malu
Putranya tiga, laki-laki semua. Hanya si sulung yang kelihatannya punya bakat untuk meneruskan usaha keluarga. Dulu pernah mburuh di Tasik. “Buat kerupuk juga Pak?” “Iya, lama-lama saya mikir. Kenapa nggak buka usaha sendiri. Akhirnya saya pulang dan buka pabrik kerupuk. Nggak langsung berhasil. Dua kali saya gagal. Sempat jual donat dan jual apa saja.”
Tapi akhirnya kembali lagi ke kerupuk. Modalnya terus diputar, hingga dalam waktu empat tahun ia sudah dapat membeli sebidang tanah dan membangun rumah diatasnya. Walau kini keuntungan tak lagi seperti dulu. “Sudah banyak saingan!”
Ah….saya yakin ia tak bakal menyerah. Sama seperti dulu.
(Proses pembuatan kerupuk ini cukup rumit. Kalau musim hujan seperti ini, adonan kerupuk yang telah direbus dan dipotong-potong harus di steam dan di keringkan dengan mesin. Ada mesin press bertekanan, oven dan beberapa alat penggorengan. Bahan bakarnya sekam kayu, dipasok dari sisa pemotongan kayu di sekitar situ. Begitu kerupuk sudah digoreng dan dimasukkan dalam karung besar lalu dioper ke tetangga sekitar, untuk dibungkus menjadi kemasan kecil dan siap untuk dijual)
Sabtu, 2 Januari 2010; Magetan, dalam perjalanan pulang kembali ke Jakarta (selengkapnya : tour de madura ada perusahaan kerupuk ABC di Magetan; Terimakasih untuk keluarga besar bro Anto; kalau ingat tadi hanya ingin mampir setengah jam saja disini, saya jadi malu
26 comments:
mantap bfoto & ceritanya. kurupuk udang? atau terigu? atau pati?
di Jogja banyak usaha kecil beginian, bahkan gak bermesin, manual pake tangan & kayu bakar.
puput pupuuuutt ..
emm .. keknya enak!
cantik nih
berat bisnis krupuk. modalnya lumayan saingan banyak banget. sekarang kerupuk kaleng aja pake pasang stiker dan ada ijin depkes segala. kesian deh pengusaha2 kecil.
wew... kalo besar jadi model yah... "gak buleh narsis lho"
juragan krupuk...
ABC group..
tuh.. dengerin dek putri.. kata si om ...:D
iya nih..
*btw... ganti headshot nih om?*
tepat sekali Gus..! itu dia yang dari tadi aku cari. *nggak nemu kata2 yang tepat untuk tulisan ini.*
kerupuk terigu mas.
kemaren langsung icip-icip langsung dari sini ..hehehe...
Saatnya menampakan wujud aseli hihihihi.....
:D
panas ya?
jadi inged jaman dulu..tetangga sebelah rumah pabrik kerupuk..seneng nontonin yang ngadonin..nyetakin sampey gorengnya Bu..kadang2 anak2 sekitar rumah, nyuriin kerupuk yang lagi dijemur *aku tidak ikut2 lohhh*..ta jegad di ujung gang, *rumahku dan pabrik itu letaknya bukan dijalan raya* kerupuknya mereka buang dan kemudian aku lempar ke tempat semula..makanya aku sering dikasih banyak meski belinya hanya 500 perak pada saat ituu..hehehehe... padahal Mang Amit *nama pemiliknya* berkumis tebal, suara bariton, kadang galak tapi lebih sering bodor..tapi kalau sudah kenal, dia baik sekali.. :)...yang paling takjub kalau mereka sedang menghitung kerupuk kering..cepat, berintonasi seperti sedang bernyanyi..kita kagetin gak ngepek euy.... *panjang dah komennyah.. :P *
gpp swas. menerima curhat colongan juga kok. ;p itu pabrik kerupuk apaan? kerupuk pedes yah? kriuk-kriuk .....inget waktu esde.
bangeeeeed...!!
bukan kerupuk pedes..kerupuk biasa..buled..warna putih, krem gitu..plus yg coklad.. *ogahcurcoldimarimah* :P
beuuuuuh!
Kami dari Sentosa Teknik Engineering berniat menawarkan jasa pembuatan Mesin Pencetak Kerupuk, Molen Adonan, Ketel Uap dan Peralatan perlengkapan Pabrik Kerupuk lainnya. Berminat, silakan hubungi kami : 031 - 8851023, 031 - 78438787. Contact Person : 0811378216, Email : sentosateknik.eng@gmail.com
Lah.. kenapa ada foto om EmJeh disini?????
:D
Hehehe, ini foto yg pertama dibuka. Awalnya tertarik liat foto presuregauge..
Nice shot Teh...
tengkyu broooo....
Post a Comment