Masih inget si Imut? Kucing pak RT yang selalu jadi public enemy di rumah ini? Hmmm… kalo belum, coba deh segarkan kembali ingatan kalian disini. (mpus pak RT)
Gara-gara kucing itulah, saya jadi kenal dengan Anggi. Putri sulung pak RT yang sekarang baru saja naik ke kelas empat SD.
kini ia menjadi salah satu sahabat kecil saya di komplek ini. Ngobrol di depan pagar rumah atau saling berkunjung ke rumah masing-masing *yang hanya berjarak dua rumah sadja*
Seringnya sih, kalau pagi sebelum ia berangkat sekolah, bersama adik laki-lakinya yang berumur empat tahun, berpegang di pagar depan dan menempelkan hidungnya disana.
“Tanteee….. boleh maen sama empus?”
“hahaha.. yaoloooo.. tentu sajaaaaa”
Dan dimulailah perburuan mpus untuk digendong dan disayang-sayang. disela-sela rutinitas pagi saya –minumkopi, nyucibaju, nonton tv dan beres-beres rumah- kami sering bertukar kabar mengenai tingkah mpus masing-masing.
Tanya jawab ringan lah. seperti : “Tante.. apa sih, ciri-cirinya kalo kucing itu sakit?’ atau “Tante.. gimana caranya motong kuku kucing ya?’ Nah.. si tante yang fungkeh ini, tentunya akan pontang-panting setengah mati mencari info.
Kadang-kadang, jika saya harus pergi satu-dua hari dari rumah. Saya titipkan kunci rumah dan mpus-mpus ini kepadanya. Dengan uang jajan atau oleh-oleh tentunya. Minimal, ada orang yang membantu memberi makan dan mengajak kucing bermain. Walau pada kenyataannya, saya juga merepotkan bu RT yang rupanya membantu Anggi memberi makan ke enam kucing di rumah ini
Suatu hari di tengah obrolan kami saya nggak sengaja cerita kalau besok adalah hari ulang tahun mpus Joni. Ultah ke tiga bulan sih. Nah, yang tidak saya duga. Keesokan malamnya, saya temukan gulungan kertas berpita merah, ada di halaman rumah.
Selamat hari
Ke-3 bulannya
JONI & JOJON
salam
dari
Anggita Rahayu
Terharu saya. Ihiks!
Serpong, 9 juli 2008 19.10 (saya yang lagi terharu )
Gara-gara kucing itulah, saya jadi kenal dengan Anggi. Putri sulung pak RT yang sekarang baru saja naik ke kelas empat SD.
kini ia menjadi salah satu sahabat kecil saya di komplek ini. Ngobrol di depan pagar rumah atau saling berkunjung ke rumah masing-masing *yang hanya berjarak dua rumah sadja*
Seringnya sih, kalau pagi sebelum ia berangkat sekolah, bersama adik laki-lakinya yang berumur empat tahun, berpegang di pagar depan dan menempelkan hidungnya disana.
“Tanteee….. boleh maen sama empus?”
“hahaha.. yaoloooo.. tentu sajaaaaa”
Dan dimulailah perburuan mpus untuk digendong dan disayang-sayang. disela-sela rutinitas pagi saya –minumkopi, nyucibaju, nonton tv dan beres-beres rumah- kami sering bertukar kabar mengenai tingkah mpus masing-masing.
Tanya jawab ringan lah. seperti : “Tante.. apa sih, ciri-cirinya kalo kucing itu sakit?’ atau “Tante.. gimana caranya motong kuku kucing ya?’ Nah.. si tante yang fungkeh ini, tentunya akan pontang-panting setengah mati mencari info.
Kadang-kadang, jika saya harus pergi satu-dua hari dari rumah. Saya titipkan kunci rumah dan mpus-mpus ini kepadanya. Dengan uang jajan atau oleh-oleh tentunya. Minimal, ada orang yang membantu memberi makan dan mengajak kucing bermain. Walau pada kenyataannya, saya juga merepotkan bu RT yang rupanya membantu Anggi memberi makan ke enam kucing di rumah ini
Suatu hari di tengah obrolan kami saya nggak sengaja cerita kalau besok adalah hari ulang tahun mpus Joni. Ultah ke tiga bulan sih. Nah, yang tidak saya duga. Keesokan malamnya, saya temukan gulungan kertas berpita merah, ada di halaman rumah.
Selamat hari
Ke-3 bulannya
JONI & JOJON
salam
dari
Anggita Rahayu
Terharu saya. Ihiks!
Serpong, 9 juli 2008 19.10 (saya yang lagi terharu )
9 comments:
duh perhatian bener si Anggi ... teman kecil yg menyenangkan ya
Wah, ternyata Anggi lebih menarik dari kucingnya ya? Lutuuuuu...
minta cipika cipiku
Angginya perhatian bgt,,, kucingnya lucu sih,,siapa yg ga suka coba :)
lovely anggi...
"kucing hitam"mpus...
makasih ya semuaaaa.... nanti aku sampaikan sama anggi deeeeh....
btw met ultah juga deh jon....ga papa kan telat....
hehehe.. makasih mas Rikoooo...
Post a Comment