Kemarin, saya masih melihatnya bermain-main di sekitar taman di depan rumah. Tampang kucing kecil itu kumal sekali. Umurnya tak lebih dari dua bulan. Dua warna. Mirip mpus Imut *kucing milik pak RT*
Entah darimana dia muncul. Sepertinya sih dari gang sebelah. Waktu pagi itu seusai belanja sayur, saya melihat anak lelaki ‘sepertinya’ hendak menangkap kucing kecil ini. Bisa jadi ia datang kesini karena godaan ikan segar yang dibawa tukang sayur yang mangkal di dekat taman. Atau juga, seperti yang sering saya alami, orang meninggalkannya di depan pagar rumah saya.
Diantara kesibukan saya, mencucibaju-menjemur-dan-menyetrika pakaian hari itu. Masih saya lihat tingkah polah kucing kecil ini. Kadang ia merengek mengikuti Kiki, ingin ikut masuk ke dalam rumah. Atau memandang penuh harap agar diajak bermain oleh mpus Kunyit dan mpus Ucup.
Dan kemudian melahap sisa makan mpus yang saya sengaja saya berikan untuknya. Mengeong rakus karena lapar dan kemudian tidur terlentang di dekat pagar karena kekenyangan.
Ketika malam menjelang, masih saya amati ia berjalan dan bermain sendirian di rumah sebelah. Hingga miau-miaunya yang nyaring mulai terdengar sayup dari telinga saya. Ah, kalau besok ia mampir lagi ke rumah, mungkin sudah takdir kami berdua *saya dan kucing kecil itu maksudnya* untuk hidup together forever.. sudah pasti ia akan menjadi bagian keluarga besar kucing di rumah ini.
Tapi pagi, tubuhnya ditemukan tergeletak di trotoar rumah sebelah. Ah.. sedihnya.
Serpong 26 november 2008, 13.16 hari ini mendung dan berangin.
*pemakamannya dihadiri oleh anak-anak tempat saya tinggal. Di bawah pohon. Di taman depan. Selamat jalan ya Mpus. Mungkin sekarang ia sedang berlari-lari di padang rumput. Di surge sana *
Entah darimana dia muncul. Sepertinya sih dari gang sebelah. Waktu pagi itu seusai belanja sayur, saya melihat anak lelaki ‘sepertinya’ hendak menangkap kucing kecil ini. Bisa jadi ia datang kesini karena godaan ikan segar yang dibawa tukang sayur yang mangkal di dekat taman. Atau juga, seperti yang sering saya alami, orang meninggalkannya di depan pagar rumah saya.
Diantara kesibukan saya, mencucibaju-menjemur-dan-menyetrika pakaian hari itu. Masih saya lihat tingkah polah kucing kecil ini. Kadang ia merengek mengikuti Kiki, ingin ikut masuk ke dalam rumah. Atau memandang penuh harap agar diajak bermain oleh mpus Kunyit dan mpus Ucup.
Dan kemudian melahap sisa makan mpus yang saya sengaja saya berikan untuknya. Mengeong rakus karena lapar dan kemudian tidur terlentang di dekat pagar karena kekenyangan.
Ketika malam menjelang, masih saya amati ia berjalan dan bermain sendirian di rumah sebelah. Hingga miau-miaunya yang nyaring mulai terdengar sayup dari telinga saya. Ah, kalau besok ia mampir lagi ke rumah, mungkin sudah takdir kami berdua *saya dan kucing kecil itu maksudnya* untuk hidup together forever.. sudah pasti ia akan menjadi bagian keluarga besar kucing di rumah ini.
Tapi pagi, tubuhnya ditemukan tergeletak di trotoar rumah sebelah. Ah.. sedihnya.
Serpong 26 november 2008, 13.16 hari ini mendung dan berangin.
*pemakamannya dihadiri oleh anak-anak tempat saya tinggal. Di bawah pohon. Di taman depan. Selamat jalan ya Mpus. Mungkin sekarang ia sedang berlari-lari di padang rumput. Di surge sana *