Saya tahu, akhir-akhir ini kelakuan Mboy aneh sekali. Datang dari atap belakang ketika waktu makan tiba dan segera pergi begitu makanan dalam mangkuknya habis.
Rasanya saya dapat menduga. Semenjak insiden kabur dari rumah -ketika ia akan kami steril- Mboy tak lagi mau diam di rumah. Dan ketika perutnya buncit dan kemudian langsing kembali. Ah… Saya tahu, dia sudah melahirkan, somewhere di suatu tempat.
“Mbok ya anak-anakmu diajak kemari toooh”
“miau!”
“dikenalin gitu sama kita-kita”
“Miau!”
Entah dia mengerti atau tidak. Dua hari lalu, ketika tukang yang bermukim di kapling kosong yang ada di belakang memulai kembali aktifitasnya -menumpuk batang baja, bambu, genteng dan teman-temannya- Mengusik ketentramannya.
Siang itu ia putuskan untuk hijrah dan bermukim kembali di rumah kami. Miau-miau menyuruh anaknya naik tembok belakang dan pindah ke halaman belakang rumah kami.
“Ada berapa, Hany?” tanya suami saya melalui telpon.
“Dua” sahut saya gemas. Soalnya, lucu-lucu sih. “kayaknya udah satu bulan.”
“warnanya...?warnanyaaaa?” suami saya tak sabar.
“Putih dan putih kuning. Hmmm.. namanya siapa ya?”
“ hmmmm.. ucup ajah”
“huahahaha….!!!!”
Nah, lalu kenapa anak kucingnya ada tiga ekor? Bukannya anaknya si Mboy ada dua? Oh ini ada kisahnya tersendiri. dalam kesempatan lain deh ya akan saya ceritakan.
Apakah dunia persilatan kemudian akan tenang begitu saja? Tentu tidak. Yang paling keras menentang kehadiran penghuni baru di rumah ini, tentu saja adalah Pippy seorang eh seekor ding.
dan puncak kekesalannya tiba ketika acara makan siang pertama mereka semua di halaman belakang. Si godmather ini memasang tampang terjutek dan tergarang yang pernah saya lihat.
Tapi begitu ketiga kucing kecil ini muncul sembari berlompatan riang gembira. Mau tahu siapa yang kabur duluan dan paling kencang larinya?
Pippy!
Mimin sih nggak peduli. Memasang wajah akutakpeduliapayangterjadi dot kom. Hanya Kiki yang sedikit perasa dan kehilangan nafsu makannya.
Tapi untunglah, hari ini mereka sudah mulai saling kenal. Hanya Pippy yang masih ogah datang ke halaman belakang. Terpaksa saya yang mengalah dan mengantar mangkuk makanannya. Si Kunyit dan si Ucup ikut makan di piring emaknya. Si Bobby malah sudah ikut makan bareng di mangkuknya mpus Mimin.
Dan Kiki sudah dapat makan dengan tenang.
Ah… senangnya.
Serpong 13 oktober 2008 20.00 malem (nungguin yayangnya pulang kantor nih)
Rasanya saya dapat menduga. Semenjak insiden kabur dari rumah -ketika ia akan kami steril- Mboy tak lagi mau diam di rumah. Dan ketika perutnya buncit dan kemudian langsing kembali. Ah… Saya tahu, dia sudah melahirkan, somewhere di suatu tempat.
“Mbok ya anak-anakmu diajak kemari toooh”
“miau!”
“dikenalin gitu sama kita-kita”
“Miau!”
Entah dia mengerti atau tidak. Dua hari lalu, ketika tukang yang bermukim di kapling kosong yang ada di belakang memulai kembali aktifitasnya -menumpuk batang baja, bambu, genteng dan teman-temannya- Mengusik ketentramannya.
Siang itu ia putuskan untuk hijrah dan bermukim kembali di rumah kami. Miau-miau menyuruh anaknya naik tembok belakang dan pindah ke halaman belakang rumah kami.
“Ada berapa, Hany?” tanya suami saya melalui telpon.
“Dua” sahut saya gemas. Soalnya, lucu-lucu sih. “kayaknya udah satu bulan.”
“warnanya...?warnanyaaaa?” suami saya tak sabar.
“Putih dan putih kuning. Hmmm.. namanya siapa ya?”
“ hmmmm.. ucup ajah”
“huahahaha….!!!!”
Nah, lalu kenapa anak kucingnya ada tiga ekor? Bukannya anaknya si Mboy ada dua? Oh ini ada kisahnya tersendiri. dalam kesempatan lain deh ya akan saya ceritakan.
Apakah dunia persilatan kemudian akan tenang begitu saja? Tentu tidak. Yang paling keras menentang kehadiran penghuni baru di rumah ini, tentu saja adalah Pippy seorang eh seekor ding.
dan puncak kekesalannya tiba ketika acara makan siang pertama mereka semua di halaman belakang. Si godmather ini memasang tampang terjutek dan tergarang yang pernah saya lihat.
Tapi begitu ketiga kucing kecil ini muncul sembari berlompatan riang gembira. Mau tahu siapa yang kabur duluan dan paling kencang larinya?
Pippy!
Mimin sih nggak peduli. Memasang wajah akutakpeduliapayangterjadi dot kom. Hanya Kiki yang sedikit perasa dan kehilangan nafsu makannya.
Tapi untunglah, hari ini mereka sudah mulai saling kenal. Hanya Pippy yang masih ogah datang ke halaman belakang. Terpaksa saya yang mengalah dan mengantar mangkuk makanannya. Si Kunyit dan si Ucup ikut makan di piring emaknya. Si Bobby malah sudah ikut makan bareng di mangkuknya mpus Mimin.
Dan Kiki sudah dapat makan dengan tenang.
Ah… senangnya.
Serpong 13 oktober 2008 20.00 malem (nungguin yayangnya pulang kantor nih)
18 comments:
Kalau MJ dan Mb Aries pergi ..kemping2 gitu...siapa yaa yang kasih makan mereka?
Dititipin yah?
saya ga suka kucing Mbak...malah dikenal musuh paling ganas didunia perkucingan dikosanku, tapi baca cerita Mbak...lucu juga...ga ada salahnya sepulang kerja nanti, saya kasih senyum termanis untuk Mojo (nama preman kucing dikosan) A_A
how cuteeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeee!!! ^.^
ada yg putih kyk snowwyyyyyyyy hehehehe
ahahaha.....salam buat si preman Mojo yaaaaa.....
iya, Ma. Nitip sama tetangga yang juga pelihara mpus. Tapi kalo pergi agak lama, nggaji pembantu tetangga. hehehe....
iya nih, mbak. mau di kasih nama Snowy.... tapi nanti samaan dong sama anjingnya Tintin.. :D
Lucu sekali matanya mbak!
jadi sekarang dah ada berapa di rumah mbak ? kalo di itung2 ada sekitar 8 ya sama yang baru baru nih ...
ada SEMBILAN tepatnya, Mas... *dan stop dulu sampe disini..hihihihi*
iya Yo. Entah kenapa ya, kalo masih kecil (nggak cuman kucing) matanya bening begitu.
*aku nunggu upload foto2 si ninil n coki lho Yoooo*
hiyaaaaa........si muka judes punya baby lagi?
lucu-lucu bangeeeeeet !!!
dan ampuuuun deh Win. kelakuannya sama kayak emaknya. huh!
si kunyit sih... serbok curry ade dong? kwang2 lah...
seneng liat kucing-kucing yang tadinya nggak akrab trus jadi nyobat! =)
jadi inget kucing di kos-kosan Yogya, pulangnya bawa 2 anak belang tiga, kami (anak-anak kos) ngasi nama ibunya : Siti Puji Lestari, kami panggil Siti ...
bumbu dapurnya belum lengkap nih.. hihi...
iya mbakUly. Kayak manusia ajah. Lama-lama juga maen bareng..
keren banget nama kucingnya Jen...
Post a Comment