Saya datang lagi…. Bisik saya dalam hati. Rasanya sudah lama sekali. ketika terakhir kali saya ada disini. Semua masih sama ……..Dan (saya rasa) akan tetap sama untuk seribu tahun lamanya. Semoga…
(trip tour de Solo, setelah lebaran 23 September 2009 lalu, bareng suami tercinta dan si Malih) selengkapnya mengenai candi Ceto disini)
Terletak di ketinggian 1400 mdpl di lereng barat Gunung Lawu, Candi yang dibangun sekitar enam abad silam di akhir masa kejayaan Majapahit dibangun memanjang dari barat ke timur, terus keatas dan mengarah ke puncak gunung Lawu. Dulu ketika ditemukan, bangunan ini hanya berupa reruntuhan batu dalam empat belas dataran bertingkat namun pemugaran yang dilakukan hanya pada sembilan tingkatan berundak saja.
Terakhir, pemugaran yang dilakukan pada akhir tahun 70-an mengubah banyak struktur asli candi dan menuai kritik oleh pakar arkeologi karena dilakukan tanpa studi yang mendalam. Bangunan baru itu diantaranya gapura megah yang ada di muka candi, bangunan kayu tempat pertapaan, tambahan patung Sabdapalon, Nayagenggong, Brawijaya V, serta phallus dan bangunan kubus pada bagian puncak punden.
Malah untuk semakin meningkatkan suasana keagaamaan Hindu disini, Bupati Karanganyar menempatkan arca Dewi Saraswati di bagian timur kompleks candi. Hingga saat ini candi ini masih digunakan oleh penduduk setempat yang beragama Hindu dan tempat pertapaan bagi kalangan penganut Kejawen.
(trip tour de Solo, setelah lebaran 23 September 2009 lalu, bareng suami tercinta dan si Malih) selengkapnya mengenai candi Ceto disini)
Terletak di ketinggian 1400 mdpl di lereng barat Gunung Lawu, Candi yang dibangun sekitar enam abad silam di akhir masa kejayaan Majapahit dibangun memanjang dari barat ke timur, terus keatas dan mengarah ke puncak gunung Lawu. Dulu ketika ditemukan, bangunan ini hanya berupa reruntuhan batu dalam empat belas dataran bertingkat namun pemugaran yang dilakukan hanya pada sembilan tingkatan berundak saja.
Terakhir, pemugaran yang dilakukan pada akhir tahun 70-an mengubah banyak struktur asli candi dan menuai kritik oleh pakar arkeologi karena dilakukan tanpa studi yang mendalam. Bangunan baru itu diantaranya gapura megah yang ada di muka candi, bangunan kayu tempat pertapaan, tambahan patung Sabdapalon, Nayagenggong, Brawijaya V, serta phallus dan bangunan kubus pada bagian puncak punden.
Malah untuk semakin meningkatkan suasana keagaamaan Hindu disini, Bupati Karanganyar menempatkan arca Dewi Saraswati di bagian timur kompleks candi. Hingga saat ini candi ini masih digunakan oleh penduduk setempat yang beragama Hindu dan tempat pertapaan bagi kalangan penganut Kejawen.
41 comments:
sudut yg menarik untuk mulai bercerita
pas buat kado valentine!
sebuah doa kecil untuk tidak diikat
mimi? surya sengkala? sepertinya diri ini butuh buka buku sejarah lagi deh ..
eksotisme cetho-sukuh, eksotisme seksualitas masa lalu..hehe..langsung lanjut ke puncak Lawu ajah mbak..:)
mudah-mudahan kesampean.
amazing !
wahhhh fotonya mantap !!!
saya setahun lalu ke sini, bs kelupaan detailnya :))
yoook.. belajar lagiiiih
berat maaas...:D
yang lagi lompat ya? (lagi ge er)
selalu suka detail2 fotomu mbak..
cantik ....
detailnya banyak bercerita lho
makasiiiiiiih... :D *wong banyak yg ngajarin kok*
seperti candi suku maya?
seperti candi suku maya?
betul. ada yang bilang spt itu. tapi ada juga pendapat yang bilang candi ini dipengaruhi juga bentuk2 punden berundak.
eh, emjeeeee.... duileeee... senyumnyeeeee.... hihihi...
btw, mbak itu yg dipejeng koordinat rumah di bekasi ato yg sini?? hihihi...
*pingin pasang koordinat rumah juga ah*
halaaaaahhhh...... :))
ini relief penyu kan yah mbak??
ini memang langitnya ketika itu seperti ini mbak?? bagus n mistis :D
koordinat rumah dong Deas. posisi paling lengkap dan jelaaaas...
langitnya memang lagi biru. *tapi yg difoto itu, di retouch dikit*
kura2
akupun akan kesana nanti..sebentaarrrr lagiiee..hihihihi...
kura-kura..nguik..nguik..nguik...
aturannya lompat sambil bertapa tea..
mirip flower of life, di beberapa kebudayaan.
kura-kura, deas. lambang penciptaan alam semesta.
mudah-mudahan, swas.
aku baru tahu, Gus. tfs ya.
piggy?
iya suhuuuu!
Sepasang rusa! Hehehe! Ditinggal pergi bgmn para kuciang? Kok kini HSnya dng seekor anjing? Weleh, kuciangnya mana?
hahaha... mpusnya ditinggal di rumah mbak TJ, seperti biasa kalo kami pergi jauh. ada orang yang mau kami gaji khusus untuk bersih2 rumah dan rutin memberi makan kuciang. Headshotnya itu sama Nero, sekali2 ah.. sama guk-guk ..hehehe...
dramatis... sekali suasananya...
nice... suka angelnya
wash out yahlangitnya, sayang
weh nyembelih kura-kura segitu bisa buat makan satu kecamatan ntuh hahaha...
buka lagi bukunya.. :D
iya mas danang.. sayang banget ya.
buka lagiiiih...
tapi saya masih merasa belum klik aja ngeliat angle-nya
Post a Comment