Setelah sekian lama dicari-cari, akhirnya ketemu juga.
Maaf ya buat temen-temen yang udah nungguin sisa upload-an album ini. Kali ini udah lengkap kok.
Monggo silakan lanjut aja kesini lagu pemanjat
Serpong 20 Sept 07
Setelah sekian lama dicari-cari, akhirnya ketemu juga.
Maaf ya buat temen-temen yang udah nungguin sisa upload-an album ini. Kali ini udah lengkap kok.
Monggo silakan lanjut aja kesini lagu pemanjat
Serpong 20 Sept 07
Masih inget kisah mpus demplon? Rupanya dalam tiga bulan terakhir, justru mpus Tomboy -putri satu-satunya mpus demplon- yang berkomitmen untuk jadi penghuni tetap rumah ini. Sekarang ia sudah gadis remaja –cieeeeee- dan besarnya hampir menyamai ibunya. Wajahnya tidak lagi bulat, sudah agak lonjong, tubuhnya sudah lentur memanjang dan nggak pernah nangkring di tembok pagar depan.
Sekarang, ada satu bantal besar di atas meja dekat jendela kamar depan yang menjadi teritori pribadinya siang dan malam. Disinilah tempatnya tidur seharian, mandi kuciang dan meng-interview kucing-kucing lain yang mampir ke rumah. –satpaaaam kaleeee-
Kalo dipikir-pikir sih. Ini tempat strategis lho. Karena kalo sedang waspada mode on. Dia hanya cukup mengangkat kepalanya dan mengintip dari tepi jendela. Dari sana, dia sudah bisa mengawasi jalan di depan rumah, tukang bakso yang lewat, tukang sayur, truk pengangkut sampah, tukang roti, anak-anak yang main sepeda dan yang penting adalah dunia persilatan kucing diluar sana.
Gara-gara tongkrongan barunya ini tentunya mempermudah saya untuk mencari dan menyuruhnya makan dan ikut nongkrong bareng mengamati tukang sayur yang lewat
Pernah suatu hari ia tidak ada disana. Nggak biasanya. Berjam-jam saya cari. Dan di tengah keputus asaan saya, tiba-tiba dengan mata sipit akibat baru bangun tidur. Dia nongol dari salah satu rak buku dan menyapa : "Miaaaaauuu!!!"
Halah! Mpuss.. mpusss….
Serpong 19 sept 07huh! Siang yang puaaanaaz…..
Kalau naik kereta parahyangan menuju
Tapi sejak kedua orang tua saya tinggal di Cimahi. Sudah jelas., saya memilih turun disini tinggal nyegat becak di depan stasiun, hup! Langsung deh meluncuuuur ….!
Nah disini seperti halnya stasiun kecil lainnya. Dunia rasanya lambaaaat banget berputar disini. Everythin goin’ so slooooooow here…..saya sih seneng-seneng aja. Duduk diam dan mengamati sekitar. Asyik lagi !!!!
-15 juni 2007 yg waktu itu mau kejakarta dan nyegat kereta dari Cimahi tapi keretanya anjlok hiks! hiks-
Dan sore itu kedua kakiku menapak alun-alun yang teramat luas itu. Sejauh mata memandang hanyalah rumput gimbal yang menguning di musim kemarau.
Tidak ada yang lebih menyakitkan ketika berdiri di tengah-tengah lapangan Sikasur dan mengingat kejadian berpuluh tahun silam. Penggalan sejarah yang mungkin hanya tersisa dari beberapa saksi hidup yang mulai hilang satu persatu.
Kini, hanya dinding batu, sisa lapangan terbang dan sebuah jalan tembus yang kini entah ada dimana. Entah dimana mereka berada. Hanya pesannya terdengar sayup diantara desau angin yang turun dari gunung nun jauh disana.