Dinner bak laiknya seoRang PRO [episode : namanya juga nyontek tetangga sebelaaah]
Spin off pendakian ke gn.
“Everybody….! Attttaaaaackkk!” Mahboobeh, cewek
Hidangan pembuka sedang dihidangkan. Pelayan hilir mudik meletakkan beberapa piring penuh semangka. Berpiring-piring roti [catat : bundar pipih dan segede gaban J ] yang lembut dan harum telah dipotong-potong menjadi empat bagian. Potongan gula, bermangkuk-mangkuk madu, mentega, keju dan yoghurt digelar pula disekitarnya.
Waktu itu Pukul 7 malam, tapi langit masih terang benderang dan udara cukup sejuk. Kami duduk dengan manis dalam sebuah meja panjang bertaplak putih, di dalam sebuah gazebo, di sudut kompleks penginapan di
Masih inget cerita komik Asterik? Itulah kami, berduapuluh-lima orang. Bedanya, kami bukan baru pulang dari mengalahkan pasukan romawi ..bukaaaaaannn! bukaaaaaaann!!! Tapi baru turun gunung. Naah.. nyambung
Secara resmi acara pendakian bareng ini datang dari Islamic Federation of Women Sports [IFWS] yang berkedudukan di
Suara riuh rendah, mendadak senyap. ketua rombongan kami, Mr. Saridan Mursagulov secara resmi menyatakan bahwa pendakian kali ini sukses berat. Dengan bahasa Turkis yang kemudian berturut-turut diterjemahkan kedalam bahasa
“ Tidaaaaaak!” keluhku dalam hati. It will be a long long night! [sobbing]
Hanya dalam hitungan sepersekian detik setelah acara seremonial itu selesai, Eghbal, manager perjalanan team
Aku? Jelas tidak mau ketinggalan. Sedikit saja anda terlambat, hilanglah kesempatan untuk makan.
“fasteeeer… and fasteeeer!” candaku kepadanya. Eduuuun! Makannya itu lho, dengan kecepatan penuh!
Begitu makanan utama tiba. Semua berteriak histeris. [eh.. enggak ding! Maksudnya kami berdua, dari team
“Ries! Nasiiiiiii!!!!”
“Aaaarrrggghhhh!!!” jawabku sendu. Maklum, dasar orang melayu, sudah seminggu tidak berjumpa dengan nasi.
Nasi yang diongseng kering, nasi putih dengan sedikit highlight kuning disana-sini [seperti nasi tumpeng, lupa nanya, apa ada kunyit ya disana?] dan ditambah potongan daging ayam. Makanan utama lainnya mucul. Berpiring-piring kambing kebab berikut potongan daging ayam yang dihias tomat bulat goreng. Duuuuhh.. segernyaa! Kloter berikut menyusul berupa potongan jeruk, tomat, timun dan daun-daunan segar.
Lalu? Cara makannya?
Tidak usah kalap dan bingung karena itu semua tergantung kreatifitas anda deh. Lama-lama juga bakal terbiasa. Seminggu bareng mereka, akhirnya aku udah bisa makan bak laiknya seorang pro.
Roti disobek, tambahkan metega. Roti dicuil, selipkan keju dan kunyahlah dengan nikmat. Bertemu tomat, bisa dimakan mentah-mentah, tambahkan garam+merica bila suka. Roti lagi, gabungkan dengan daging, kunyah lagi. Begitu seterusnya.
Gimana caranya biar nggak gendut karena banyak makan berlemak dan berkolesterol tinggi? [maklum…. sebagai anggota klub gendut ceria J]
Nhaaaahh.. ini dia. Rupanya, setelah menelan potongan daging, pastikan untuk selalu melahap sayur dan buah sebagai penyeimbang. Kadang-kadang, potongan jeruk yang seger itu diperas airnya, ditambah garam dan dihirup begitu saja dengan sendok.
Wowowow… kisahnya nggak hanya sampai disitu, masih ada makanan penutup. Lumayan sedikit light. Secangkir teh hangat, disuplai langsung dari teko yang mengepul terus berikut kue yang rasanya amat sangat manis. Cukup sempurna sebagai penutup makan malam kami.
Tahu-tahu, aku udah merasa kenyang bukan kepalang. Soalnya, makannya sambil ngobrol sih. Lho? Kok malah ngobrol? Hehehe.. iya dong, ternyata faktor bahasa bukan masalah lagi.
Walau bahasa Inggris dianggap sebagai bahasa Internasional, selain team
Maka jadilah satu bahasa baru … yaitu bahasa mooooonnnnnyyyeeeet !!!! hahahaha. Pake bahasa isyarat! Jangan salah duga ya. Justru dengan bahasa kayak gitu, kami bisa ketawa cekikikan kalo sudah ngobrol.
Makluuuummm gitu deh yang terjadi bila beberapa superhero udah ketemu !
tiba-tiba :
“Aries… what is ‘I love you’ in Indonesian language?”
Nah lu?
Serpong 5 September 2005
[lagi beruntung bisa dapet tiket+akomodasi+visa+fiskal gratis untuk ikutan pendakian cewek ke gn.
Catatan :
Makanan utama di sebagian wilayah
Dan semua itu tidaklah lengkap bila belum ditutup dengan meneguk secangkir teh hitam dari poci yang dipanaskan dari semacam teahouse yang disebut chaykhanas. Sebagai pelengkap diberikan gula pasir, gula batu dan potongan jeruk lemon. Seni meminumnya juga bermacam-macam. Cara konvensional biasanya dengan menambahkan gula pasir atau gula batu kedalam cangkir. Uniknya cara lainnya adalah dengan mengigit gula dan kemudian dilanjutkan dengan meneguk teh panas. Mencemplungkan potongan jeruk tersebut, atau mengigit-gigitnya dengan nikmat setelah meneguk teh. Hmmmmm, nikmat sekali. Sekarang tinggal pilih yang mana?
4 comments:
sriiiuuupp.....sriiupppp........ckckckckck
... pasti uueennakk
teteeuuup..rindu nasi! *dasar orang melayu..hehehehe*
kayaknya perut gw bakal nolak degh kalo menunya kayak gituan..hehehe...
laen kali bawa teri kacang sama tempe oreg ries..lumayan kan tahan lama...
hiks! hiks! ..iya yah....
Post a Comment