"What do you think, Ariesna?" tanya Nefran.
"Kayak Ufo ya?" jawabku takjub.
Sore itu, pukul tiga. Kami berdua sedang nangkring di salah satu gerbang teras Candi Ceto. Dan memandang pelataran di depan
Sedang disekitarnya, tersebar pola-pola berbentuk bintang berikut rupa-rupa binatang laut yang mengarah ke delapan penjuru mata angin. Cantik sekaliii!! Didepannya nampak pola berbentuk segitiga dan diakhiri oleh semacam lingga.
"Sama ! Aku juga lagi mikir begitu!" Sambung Nefran.
Lalu kaitannya dengan UFO ?
Masih inget cergam Tintin ? kalo nggak salah yang judulnya Boeing 747. Kebetulan, settingnya disalah satu pulau di
Lalu hening. Kami bener-bener menikmati suasana disana. Angin semilir melintas. Duduk diatas ketinggian 1400 mdpl ....hmmmmm. Sementara sinar matahari sore, menyelinap diantara gapura teras. Sepi banget.
Pelan-pelan, aku dan Nefran berjalan. Mata kami tak henti-hentinya mengagumi. Menjepret sekeliling dengan kamera masing-masing. Menyusur teras-teras berundak yang tersusun naik dari barat ke timur. Astaga ! Berlatar belakang pinus dan puncak Gunung Lawu, Maan !!! Duh... kesannya agung sekali. *menitikkan air mata J*
Setiap teras disambut dengan sebuah gerbang. Berikut halaman bertembok dengan pendopo kayu di kanan kirinya. [kalo temen-temen perhatikan, mirip dengan kosmologi pura di
Finalnya, kami mencapai bangunan candi yang mirip dengan punden berundak jaman pra sejarah. Unik! Karena nggak ditemukan pada candi lain di Indonesia.
Aku jadi inget literatur yg pernah aku baca sebelumnya. Candi Ceto ternyata merupakan salah satu candi Hindu yang dibangun pada masa kerajaan Majapahit sekitar abad 15 lalu. Lokasi candi ini terletak di lereng barat Gunung Lawu, tepatnya di Dukuh Ceto, Desa Gumeng, Kecamatan Jenawi, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.
Jadi kalo temen-temen mau kesana, entry pointnya sih dari
"ojeeeeeek Baaang !!!"
Menyedihkan, banyak sekali yang kondisinya sudah tidak utuh lagi. Banyak patung tak berkepala. Banyak pula arca yang memiliki ciri masa prasejarah [inget patung sederhana di daerah Bada, Sulawesi Selatan?]
Dan relief-relief yang sudah rusak tak terjaga. Hanya dengan tiket masuk 2500 per orang, hmmm.... Bagaimana mereka dapat bertahan ?
"Ariesna! ..." Seru Nefran.
Upss! Rupanya dia sudah kembali berada di gerbang utama. "Mumpung belum gelap, kita lanjut ke candi Sukuh, yuuuk !"
aku cuma nyengir. Menoleh kebelakang untuk terakhir kalinya dan bergegas berjalan menyusul Nefran. Sampe ketemu lagi Ceto ! Kapan-kapan, aku bakal balik lagi kesini deh!
Serpong, 2 Juni 2005; 15:30; rupanya, hari jum'at itu baru besok ya? Hehehe..
(spin off jjs ke gn Lawu bersama temen-temen milis indobackpacker; Nefran, Dotten Evy, Dian, Edy dan Dudy. Begitu turun *dan sebelum balik ke
aku dan Nefran lanjut mengunjungi Candi Ceto dan Sukuh, 23 Mei 2005)
mau ngintip foto-fotonya? silakan lanjut ke sini:
Candi Ceto dalam pelukan Gunung Lawu
5 comments:
lha ini koleksi catpernya masih muncul hehehe
baru sebagian kecil Faaaaan....itu juga search di yahoogroups milis indoBPhehehe...
*still waitin' ..... jadi kan balik ke merapi akhir bulan ini?*
sudah donk, udh kangen becanda ama simbah tersayang....,
hehehe... salam buat simbah...:)
hallo.come visit gumengjenawi.multiply.com
Post a Comment